Khofifah Bertemu Dengan Prabowo, SBY, dan Megawati Cilik di Ponpes Millinium Sidoarjo‎

ADAKITANEWS, Sidoarjo – Calon Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa langsung menunjukkan rasa harunya saat bertemu dengan Prabowo, SBY, Megawati dan juga ratusan anak terlantar saat di Pondok Pesantren Miliium Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, Selasa (13/03).

Nama-nama itu, adalah nama asli dari para santri, anak asuh H Muh Choirul Sholeh Efendie atau yang akrab dipanggil Gus Mad. Tak hanya bertemu dengan mereka, mantan Menteri Sosial itu juga bertemu dengan Khofifah cilik di Ponpes tersebut.

Gus Mad merupakan pemilik juga ‎pengasuh dari Pondok Pesantren Yatim – Piatu, Dhuafa Dan Bayi Terlantar Millinium Roudlotul Jannah, yang terletak di Jalan Tenggulunan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo.

Kedatangan Khofifah disambut dengan barisan ratusan anak-anak mulai bayi, balita, hingga usia belasan tahun, yang sebagian besar berasal dari bayi terlantar yang diadopsi Gus Mad. ‎

Kunjungan Khofifah ke‎ Ponpes Milinium ini, merupakan kunjungannya yang ketiga, setelah sebelumnya ia datang saat masih menjabat sebagai Menteri Sosial RI.‎

Dalam kunjungannya ke Ponpes Millinium, Khofifah mengatakan keprihatinannya terhadap anak-anak yang ditelantarkan sejak masih bayi. “Mereka adalah Unwanted Pregnancy (kehamilan yang tidak diinginkan), Unwanted Children (kelahiran yang tidak diinginkan). Mereka tidak boleh Stateless (hilang kewarganegaraan). Mereka harus punya warga negara, mereka harus terpenuhi hak dasarnya, yaitu harus memiliki akta kelahiran,” terangnya.

Menurut Khofifah, hak dasar mereka harus terpenuhi dan berharap ada formula dimana anak-anak yang memang membutuhkan akta kelahiran dan bisa memilikinya sebagai dasar kepemilikan warga negara Indonesia. “Dimana anak-anak ini membutuhkan akta kelahiran terutama pihak dari Dukcapil sini (Sidoarjo,red) mudah-mudahan segera mendapat formulanya karena jangan sampai anak-anak ini tidak punya identifikasi sebagai warga negara Indonesia,” paparnya.‎

Lanjut Khofifah, sebelumnya hal yang sama juga sudah pernah ia lakukan di daerah Pasuruan, dan berhasil dengan mengkomunikasikan melalui Badan Zakat Sido Giri.‎ “Saya waktu itu saat jadi Menteri, ada Bupati juga, saya masih mengirim lagi Direktur anak, dan Sakti Peksos (Satuan Bakti Pekerja Sosial) rupanya harus cari formula supaya Dukcapil bisa berseiring mencari solusinya, kita berusaha apapun masalahnya kita carikan solusi bersama,” jelas Khofifah di depan para wartawan.

Sementara, Pemilik Ponpes Millinium, Gus Mad mengatakan, di pondok pesantren yang memiliki bangunan bermodel ala rumah daerah Bali tersebut, ada sebanyak 17 babysitter yang bertugas merawat 225 anak. Diantaranya 100 anak lebih masih berusia bayi hingga balita, sampai kelas 6 SD, dan belum memiliki akta.

Gus Mad menjelaskan bahwa yang menjadi kendala dari sulitnya pembuatan akta kelahiran para anak asuhnya adalah membuktikan tempat dan saksi, dimana anak-anak tersebut ditemukan.

Ditanya tentang alasan Gus Mad memberi nama beberapa anak dengan nama tokoh-tokoh besar seperti Prabowo, Wiranto, Megawati, Abdurrahman Wahid, Hasyim Muzadi, dan Mayangsari, adalah karena ia ingin menjunjung tinggi nama anak-anak asuhnya, dan berharap kelak mereka menjadi anak yang terhormat dan bisa membaca sejarah.‎

“Saya ingin menjunjung tinggi nama anak-anak. Saya kasihan mulai sejak janin dikoyak-koyak dengan obat, setelah lahir dia dibuang di sampah,” pungkasnya.(sid3)‎

Keterangan gambar : Khofifah bersama para santri di Ponpes Yatim – Piatu, Dhuafa dan Bayi Terlantar Millinium Roudlotul Jannah, Sidoarjo.(foto : andri santoso)

Related posts

Leave a Comment