ADAKITANEWS, Kota Madiun – Haryadin Mahardika atau yang akrab disapa Mahardika akhirnya memutuskan untuk bertarung dalam ajang Pemilihan Walikota Madiun tahun 2018 mendatang melalui jalur partai.
Hal tersebut sedikit mengejutkan karena di awal kemunculannya, yang bersangkutan mendengungkan diri untuk maju dalam pertarungan Pilwalkot melalui jalur perseorangan. Namun akhirnya, semua itu terbantahkan saat ia mengambil formulir sebagai Bakal Calon Walikota Madiun melalui Partai Demokrat.
Dikonfirmasi melalui telepon, Mahardika mengaku jika dirinya telah mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Walikota Madiun di Kantor DPC Partai Demokrat yang berada di Jalan A Yani Kota Madiun, Senin(04/09).
Mahardika mengatakan, memang ada hal yang mempengaruhi dirinya sehingga mengubah haluan dari jalur perseorangan kepada jalur partai. Ia mengungkapkan, jika melalui jalur perseorangan akan sangat kesulitan karena disinyalir sudah ada pihak-pihak yang berusaha menggagalkan proses verifikasi, yang berasal dari pihak luar atau eksternal.
Secara politik, lanjutnya, dengan tidak adanya incumbent maka perseorangan akan sangat berpotensi menjadi musuh bersama bagi calon yang berasal dari Partai Politik. Hingga akhirnya, pilihan dijatuhkan melalui jalur Partai khususnya Demokrat karena menurutnya memiliki kesamaan platform.
“Alasan saya sehingga memutuskan masuk lewat jalur partai dikarenakan disinyalir ada pihak-pihak dari luar yang berusaha menggagalkan proses verifikasi, serta menghindari menjadi musuh bersama kandidat lain yang jelas sangat tidak menguntungkan,” jelentreh Mahardika.
Saat disinggung jika Partai Demokrat (PD) Kota Madiun saat ini terimbas perkara yang membelit Mantan Walikota Madiun, Bambang Irianto, yang bersangkutan mengakuinya. Namun di sisi lain hal itu dipergunakannya sebagai nilai tawar, karena dirinya sangat tertantang untuk kembali mengangkat nama PD khususnya di Kota Madiun.
Mahardika menyampaikan, jika masih ada celah yang bisa dioptimalkan karena secara kultural, data pemilih yang loyal kepada PD masih tertata dengan sangat baik. Mahardika secara pribadi juga berkeinginan agar Eko Widodo, maupun Maidi yang menjabat sebagai Sekda Pemkot Madiun, ikut serta mengambil formulir tersebut.
“Saya secara pribadi sangat ingin Eko Widodo, dan Maidi mengambil formulir dari Partai Demokrat. Karena jika pada akhirnya dirinya yang memperoleh rekom maka itu bisa dianggap sebagai gambaran utuh gelaran Pilkada mendatang yang sudah memunculkan pemenangnya,” tegas Mahardika.
Karena sudah memilih jalur partai, maka untuk langkah konkretnya ia mengaku akan segera mengubah atau merestart komposisi timnya.
Pada kesempatan lain Ketua DPC Partai Demokrat, Istono juga memberikan informasi jika hingga saat ini baru ada satu orang yang mengambil formulir yaitu Mahardika. Dan informasi yang dihimpun, Sekda Maidi juga akan ikut ambil formulir di Partai Demokrat, yang direncanakan pada Selasa (05/09) pagi besok.
Istono menyampaikan jika tujuan dibukanya pendaftaran tersebut adalah untuk mencari calon pemimpin yang amanah, baik, serta mampu bekerja dengan sebaik-baiknya, terlepas dari apapun latar belakangnya.
“Tujuan Partai Demokrat membuka pendaftaran untuk mencari calon pemimpin yang amanah, baik, serta mampu mengemban amanat rakyat,” jelas Istono.
Ketika disinggung untuk tahun 2018 apakah PD akan berkoalisi, Istono menyampaikan jika hal itu merupakan kewenangan Ketua Partai. Hanya saja sebagai partai pemenang pemilu, sebenarnya Demokrat membuka pintu seluas-luasnya bagi partai lainnya untuk bergabung.
“Partai Demokrat sangat menaruh hormat setinggi-tingginya bagi partai lain yang ingin bergabung mengusung calon dari Partai Demokrat. Karena kami tidak arogan meski menjadi partai pemenang sebelumnya,” ungkap Istono.(bud)
Keterangan gambar : Mahardika bersama rombongan dan pejabat teras PD berfoto bersama usai mengambil formulir.(ist)