PSBI Blitar Nilai Sanksi PSSI Tak Adil

ADAKITANEWS, Blitar – Sanksi yang diberikan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada Persatuan Sepakbola Blitar Indonesia (PSBI) berupa denda Rp 20 juta dan larangan bertanding tanpa suporter selama 2 kali pertandingan, akibat kerusuhan pada saat bertanding melawan PSIM Yogyakarta, Sabtu (08/07) lalu dinilai tidak adil.

Pernyataan itu disampaikan Manajer PSBI Blitar, Wima Brahmantya saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (21/07). Menurut Wima, pihaknya mempunyai saksi dan bukti rekaman video bahwa yang memulai kerusuhan adalah suporter tim tamu. “Jelas sanksi ini tidak fair. Karena kami punya bukti bahwa yang memulai kerusuhan suporter tim tamu dengan melempar botol lebih dulu,” kata Wima.

Meski sanksi ini sangat berat, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena aturan sanksi yang dibuat PSSI sifatnya mengikat. Tetapi kata Wima, pihaknya akan tetap melayangkan nota protes kepada PSSI yang isinya keberatan dengan sanksi ini. “Kita akan tetap protes, tapi diterima apa tidak ya kita pasrah saja,” jelasnya.

Wima menambahkan, sanksi denda ini rencananya akan diambilkan dari anggaran subsidi yang diberikan tiap bulan. “Ya misalnya subsidinya Rp 100 juta, kita akan potong Rp 20 juta untuk membayar sanksi itu,” jelasnya.

Untuk diketahui, 2 pertandingan selanjutnya yang dijalani tanpa suporter oleh PSBI adalah melawan Madiun Putra dan Martapura FC.(blt2)

Keterangan gambar: Suasana pertandingan PSBI vs PSIM saat terjadi kerusuhan.(ist)

Related posts

Leave a Comment