ADAKITANEWS, Blitar – Setiap orang pasti tahu bahwa setiap bagian pada pohon pisang dapat dimanfaatkan. Namun, tidak semua orang mengetahui bagaimana cara mengubah tanaman itu menjadi barang bernilai ekonomis tinggi. Berbeda dengan seorang ibu rumah tangga dari Dusun Bakalan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar, yang mampu meraup omzet hingga sepuluh juta rupiah hanya dari sebuah batang pohon pisang.
=========
Siti Nihaya, wanita berusia 46 tahun inilah yang pertama kali membuat keripik batang pisang. Kini dalam satu bulan ia mampu menghasilkan 1,5 kwintal keripik batang pohon pisang kering yang ia jual seharga Rp 40 ribu perkilogramnya.
Kripik kedebok ini ia jual untuk memenuhi permintaan dari berbagai daerah, seperti Kediri, Tulungagung, Malang, dan Surabaya. “Dalam satu bulan saya bisa menghasilkan uang sekitar Rp 7 juta hingga Rp 10 juta,” katanya, Sabtu (08/07).
Kripik kedebok ini dibuat oleh sejumlah ibu-ibu warga Desa Bakalan Kecamatan Wonodadi. Siti menceritakan, awal pembuatan kripik tersebut adalah dengan mengupas batang pohon pisang untuk dibersihkan, kemudian diparut untuk menghasilkan irisan tipis sesuai ukuran.
“Setelah dibuatkan bumbu, irisan batang pohon pisang dicampur dengan bumbu untuk selanjutnya digoreng. Penggorengannya pun harus dilakukan 2 kali untuk menghasilkan irisan batang pisang kering dan renyah. Ada 2 varian rasa, yaitu natural dan balado,” jelasnya.
Selain rasanya yang enak, lanjut Siti, batang kedebok ini diyakini memiliki beberapa khasiat, salah satunya memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga dapat mencegah kadar gula naik. “Khasiatnya tidak diragukan lagi. Pada batang kedebok ini bisa mencegah kadar gula naik,” imbuhnya.(blt2)
Keterangan gambar: Siti Nihaya saat membuat kripik kedebok.(ist)