ADAKITANEWS, Blitar – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar membentuk posyandu jiwa, yang dilaksanakan di Puskesmas Talun. Posyandu jiwa ini akan menjadi pilot project pelaksanaan penanganan pasien gangguan jiwa di Kabupaten Blitar yang mengusung motto, sayangi, empati, rawat, dan obati pasien jiwa.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Blitar, Yuni Sri Wulandari mengatakan, posyandu jiwa ini memiliki target yakni bebas pasung dan memanusiakan manusia dengan gangguan jiwa. Menurutnya, meskipun memiliki gangguan jiwa, tapi mereka juga berhak menjadi manusia seutuhnya, diterima di kehidupan sehari-hari, dihargai, diberi kesibukan seperti layaknya manusia yang bersosialisasi dengan lainnya.
“Jadi di posyandu jiwa ini kami beri pengetahuan bagaimana menangani, jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dengan kontrol penanganan dari Dinkes oleh staf yang ahli di bidangnya,” kata Yuni, Rabu (06/09).
Data dari Puskesmas Talun, sejak tahun 2010 telah ditangani pasien dari 14 desa sejumlah 123 orang. Dalam rentang waktu itu, ada 9 pasien yang berhasil dibebaskan dari pasungan, dan 50 persen diantaranya sudah bisa beradaptasi bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya.
Sementara itu, Koordinator Posyandu Jiwa Kecamatan Talun, Sri Endah mengatakan, kegiatan posyandu jiwa biasanya dilaksanakan di Puskesmas Talun. Satu bulan sekali mereka rutin melakukan kontrol untuk mendapatkan obat sekaligus konsultasi kondisi psikisnya.
“Alhamdulillah saat ini Kecamatan Talun bebas pasung. Kami sangat berharap peran serta masyarakat untuk melaporkan ke kami jika memang ada anggota keluarganya yang terindikasi gangguan jiwa sehingga bisa ditangani dengan cara yang baik dan benar,” jelasnya.
Satu diantara pasien yang dinyatakan sembuh, Binti Nualifah, 34, warga Dusun Tawang Desa Bendosewu mengatakan, selama enam tahun dirinya menjalani rawat jalan dari Puskesmas Talun. Sebelumnya, ia juga telah dua kali masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang.
Binti mengaku, sejak berusia 7 tahun sudah menjadi yatim piatu hingga akhirnya dirawat oleh saudara dari ibunya. “Obat saya minum kalau kepala saya mulai pusing. Kata bu dokter, pokok kalau mulai terasa pusing disuruh langsung minum obat. Tapi gak tiap hari. Alhamdulillah saya sekarang sudah bisa kerja,” ungkap Binti.
Sementara, Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, Gatot Darwoto menyatakan, pihaknya akan mendukung program dinas kesehatan tersebut. “Kami dukung sepenuhnya program Dinas Kesehatan ini, karena sangat bagus dan dibutuhkan bagi warga kita yang menderita gangguan jiwa ,” pungkasnya.(fat/wir)
Keterangan gambar: Suasana Pelayanan Orang Dengan Gangguan Jiwa di Puskesmas Talun.(ist)