Dokter Spesialis Jantung dari Berbagai Provinsi Ikut Workshop Pemasangan Ring Jantung

ADAKITANEWS, Tulungagung – Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Di Indonesia, jenis penyakit jantung dan pembuluh darah yang banyak terjadi adalah penyakit jantung koroner. Karena itu, penanganan yang cepat dan tepat menjadi kunci untuk menyelamatkan pasien.

Hal inilah yang mendasari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) menyelenggarakan pelatihan Complex Tri Workshop, yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan keahlian dokter spesialis jantung dalam melakukan tindakan pemasangan ring jantung. Kegiatan tersebut diikuti oleh 16 dokter spesialis jantung dari berbagai privinsi di Indonesia, dan digelar di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Ketua Persatuan Dokter Kardiovaskuler Indonesia (Perki), dr A Sunarya Soerianata SpJP., menyampaikan dalam wokrshop, akan membahas tindakan kasus kompleks penanganan serangan jantung seperti halnya penyumbatan, pengerasan lemak pembuluh darah, hingga pemasangan ring jantung.

Sunarya memberi alasan, dipilihnya RSUD dr Iskak Tulungagung sebagai tuan rumah karena rumah sakit tersebut telah memiliki fasilitas pemasangan ring jantung berstandar internasional. “Rumah sakit ini telah memiliki layanan kateterisasi jantung berstandar internasional di ruang gawat darurat,” kata dr A Sunarya Soerianata SpJP, Sabtu (16/02).

Selain itu, dari sekitar 1.200 dokter spesialis jantung di Indonesia, hanya 200 orang yang bisa melakukan intervensi atau tindakan pemasangan ring pada jantung. Dan tiga di antaranya dimiliki oleh RSUD dr Iskak.

Dia menjelaskan, potensi kematian pasien jantung sebagian besar dipengaruhi oleh keterlambatan penanganan yang rentang waktu dari serangan tak lebih 30 menit. Dalam kesempatan itu pula, Sunarya mengapresiasi tindakan penyelamatan layanan kateterisasi di ruang gawat darurat RSUD dr Iskak.

“Layanan kateterisasi di ruang gawat darurat ini mampu menurunkan risiko kematian pasien jantung hingga 50 persen,” ujarnya.

Hanya dalam hitungan menit, pasien serangan jantung bisa dideteksi titik penyumbatannya untuk dibuka melalui kateterisasi. Dalam hitungan 3–5 menit, tim di ruang gawat darurat akan bisa merekam dan menemukan sumbatan, lalu membedah pembuluh darah yang tersumbat. “Kami berharap kelak seluruh rumah sakit pemerintah bisa melakukan ini,” ujar Sunarya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Iskak, dr Supriyanto, Sp.B., menjelaskan, layanan dan infrastruktur di ruang darurat rumah sakit yang dipimpinnya akan terus ditingkatkan. “Penyediaan tenaga medis yang sudah terlatih hingga tiap kecamatan juga menjadi kunci sukses,” jelas pria peraih dokter teladan tingkat nasional ini.

Hal tersebut juga didukung dengan puluhan mobil ambulans yang dilengkapi dengan tenaga, obat, dan peralatan jantung di dalamnya.

Untuk penanganan penyakit jantung ini, Supriyanto menargetkan pada tahun 2023, RSUD dr Iskak sudah dapat melakukan operasi jantung. “Tentu saja kami akan selalu meningkatkan pelayanan. Tidak hanya bagi pasien jantung. Tapi pelayanan secara menyeluruh,” pungkasnya.(bac)

Keterangan gambar : Tim dokter RSUD dr Iskak Tulungagung saat melakukan pemasangan ring jantung terhadap pasien, dan peserta workshop sedang menyaksikan langsung jalannya pemasangan ring jantung melalui layar monitor.(foto : acta cahyono)

Related posts

Leave a Comment