ADAKITANEWS, Blitar – Semakin langkanya garam di Kabupaten Blitar, Tim Satgas Pangan Polres Blitar melakukan sidak ke gudang penyimpanan garam milik distributor UD Mitra Usaha, di Jalan Sadewa Desa/Kecamatan Kademangan, Kamis (20/07).
Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waloya mengatakan, sesampainya di lokasi petugas langsung mengecek ketersediaan garam di gudang tersebut. Hasilnya, ditemukan setengah ton atau 500 kuintal garam merk segitiga “G” di gudang yang merupakan tempat penyimpanan garam terbesar di Kabupaten Blitar tersebut. Namun berdasarkan keterangan penunggu gudang, garam-garam tersebut memang sengaja tidak diedarkan dan rencananya bakal segera ditarik oleh pihak pabrik karena bermasalah.
“Mengikuti perkembangan harga garam yang semakin melambung dan langka, tim Satgas Pangan Polres Blitar melakukan sidak ke gudang distributor besar garam yang ada di Kabupaten Blitar, untuk mengetahui apakah ada penyimpangan atau lain hal yang menyebabkan kelangkaan garam,” terang Kapolres, Kamis (20/07).
Sumarwan, karyawan gudang UD Mitra Usaha mengaku jika sudah dua bulan terakhir tidak menerima pasokan garam dari pabrik yang ada di Gresik. Padahal sebelumnya pasokan garam untuk UD Mitra Usaha bisa mencapai 36 ton dalam sekali pengiriman yang dilakukan dua kali dalam seminggu.
“Biasanya sekali kirim 18 ton dan 2 kali dalam seminggu. Tapi yang terakhir sekitar dua bulan lalu barang-barang yang sudah dinaikkan ke truk disuruh mengembalikan dan tidak ada kiriman sampai sekarang,” jelas Sumarwan.
Untuk diketahui, UD Mitra Usaha ini merupakan salah satu distributor garam terbesar di Kabupaten Blitar. UD Mitra Usaha dipasok oleh gudang penyimpanan garam di Gresik yang digerebek tim satgas pangan Mabes Polri, karena diduga melakukan tindak pidana penyimpanan garam industri yang diperdagangkan menjadi garam konsumsi.(blt2)
Keterangan gambar: Slamet Waloya, Kapolres Blitar saat sidak.(foto : fathan)