Warga Tulungagung Selatan Dilanda Krisis Air

ADAKITANEWS, Tulungagung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung saat ini tengah melakukan suplai air di dua dusun di wilayahnya. Yakni Dusun Darungan dan Banaran Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir, yang mengalami kesulitan air bersih sejak dua bulan terakhir.

Pantauan di lokasi, puluhan warga tampak berdatangan saat mobil milik BPBD berhenti untuk menyalurkan air bersih. Mereka pun membawa berbagai peralatan untuk mengambil air bersih, seperti ember, jeriken dan sebagainya dan mulai mengantre.

Salah satu warga, Jami, 48, mengatakan, kondisi kesulitan air bersih ini terjadi setiap tahun. Terutama saat musim kemarau, sumber mata air yang tersisa di desanya berhenti mengalir. “Sejak dua bulan ini warga susah mendapat air bersih. Sumber air yang ada tidak mencukupi untuk keperluan warga, karena kecil,” kata Jami, Sabtu (04/08).

Jami dan puluhan warga lainnya mengaku senang dengan adanya pasokan air yang dilakukan oleh BPBD tersebut. “Kami terbantu dengan adanya kiriman air ini. Karena bisa untuk keperluan sehari-hari,” ujar Jami.

Karena kalau tidak ada kiriman air dari pemerintah setempat, warga mengaku harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan air bersih. Untuk 1 drum dengan kapasitas 200 liter, biayanya Rp 10 ribu sebagai pengganti ongkos BBM.

Air tersebut digunakan untuk masak, minum, dan mandi dalam sehari. Bahkan jika memiliki jumlah anggota keluarga yang banyak, jumlah tersebut diperkirakan tidak cukup.

Menurut keterangan Samsul Hadi, Kepala Dusun setempat, selain Dusun Darungan dan Banaran yang mengalami krisis air, ada beberapa dusun lagi yang bernasib sama yakni Dusun Krajan, Dusun Dawung, Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir.

“Selain Darungan, ada tempat lain yang krisis air. Sekarang ini sumber mata air yang ada dimanfaatkan untuk 20 kepala keluarga, akibatnya ya tidak cukup,” kata Samsul Hadi.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung, Nursono menyampaikan, sampai saat ini BPBD sudah berapa kali mengirimkan air bersih. “Kita sudah beberapa kali mengirim air bersih. Pengiriman tersebut dilakukan setelah ada permintaan dari warga melalui perangkat desa,” jelas Nursono.

Setiap penyaluran, lanjutnya, didrop satu tangki air bersih yang dipergunakan untuk keperluan minum dan memasak.

Hingga kini tercatat ada enam desa yang ada di enam kecamatan yang berpotensi kesulitan air bersih. Yaitu meliputi Desa Kresikan Kecamatan Tanggunggung, Desa Tegalrejo Kecamatan Rejotangan, Desa Pakisrejo Kecamatan Rejotangan, Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir, Desa Besuki Kecamatan Besuki dan Desa Mading Kecamatan Pucanglaban.(bac)

Keterangan gambar : BPBD Tulungagung saat mengirim air di lokasi krisis air bersih.(foto : acta cahyono)

Related posts

Leave a Comment