ADAKITANEWS, Sidoarjo – Ratusan warga yang terdiri dari tokoh masyarakat dan walimurid asal Desa Sidokepung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo mendatangi SMPN 2 Buduran, Selasa (11/07). Selain menuntut agar anaknya bisa sekolah di tempat tersebut, warga juga menganggap bahwa pihak sekolah ingkar janji.
Menurut salah satu warga, Sadikin, 52, demo tersebut intinya menagih janji kepada Dinas Pendidikan karena pada proses pembangunan sekolah masyarakat merelakan tanah lahan gogolnya dibeli dengan harga di bawah standar. “Dengan kesepakatan agar anak cucu kami bisa sekolah di sini,” katanya.
Sadikin menambahkan, awalnya ada 20 siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut. Namun dalam perjalanan, 3 siswa memilih mundur. “Lalu 8 siswa diterima berdasarkan rangking. Sisanya 10 siswa tidak diterima,” jelasnya.
Setelah melakukan orasi, akhirnya perwakilan warga diajak masuk untuk mediasi. “Saya tidak tahu sejarah kesepakatan desa seperti apa. Saya cuma menjalankan PPDB sesuai aturan,” jelas Kepala SMPN 2 Buduran, Neni.
Sementara itu Ketua PPDB Sidoarjo, Tirtoadi mengatakan, sesuai Permendikbud no 17 tahun 2017 dan Perbub 28 tahun 2017, sekolah didirikan untuk melayani seluruh perwakilan masyarakat. “Untuk hal ini saya masih menunggu keputusan dari Bupati,” ujarnya saat mediasi.
Di tempat yang sama, Kades Sidokepung, Suyud Supriyadi mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dalam hal ini. “Selebihnya daya serahkan ke Dinas Pendidikan saja,” ujarnya singkat.(pur)
Keterangan gambar : Warga Sidokepung saat demo di depan SMPN 2 Buduran (foto : mus purmadani)