TKW Asal Blitar Dikabarkan Meninggal Usai Terjatuh dari Lantai 16 Rumah Majikan

ADAKITANEWS, Blitar – Berita duka kembali menyelimuti pekerja imigran asal Kabupaten Blitar yang bekerja di luar negeri. Rahmini, 42, salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang berasal dari Dusun Tegalrejo Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro, dikabarkan meninggal dunia di Hongkong, Senin (05/6) kemarin.https://adakita.news/wp-admin/edit.php?post_type=page

Berdasarkan informasi yang diterima Tim Adakitanews.com, Rahmini meninggal dunia setelah terjatuh dari rumah majikannya di Tin Yau House, Shun Tin Villahe, Sau Mau Ping Hong Kong, sekitar pukul 07.00 waktu setempat, atau pukul 06.00 WIB. Ia terjatuh dari rumah majikannya yang berada di lantai 16.

Sulistyaningsih, salah seorang aktivis buruh migran mengatakan, dirinya telah mendapatkan informasi tersebut beberapa saat setelah meninggalnya Rahmini. “Benar, yang meninggal adalah salah seorang TKW asal Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar,” ungkapnya, Selasa (06/06).

Menurutnya, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan TKW yang ada di Hongkong. Dan saat ini pihak kepolisian Hongkong tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab meninggalnya TKW tersebut. “Sampai saat ini, kasus meninggalnya Rahmini masih didalami oleh pihak kepolisian. Dan kabar penyebab meninggalnya Rahmini memang masih simpang siur, apakah sengaja melompat atau memang kecelakaan kerja,” jelasnya.

Terkait hal itu, lanjut Sulistyaningsih, pihaknya akan bekerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan instansi terkait, bersama agency dan konsulat Republik Indonesia yang ada di Hongkong. Hal itu dilakukan agar jenazah bisa segera dipulangkan. “Kami terus berkoordinasi agar jenazah bisa dipulangkan, jika sudah beres semua, biasanya satu minggu kedepan, jenazah sudah tiba di rumah duka,” ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar, Miftachudin mengatakan, pihaknya membenarkan terkait kabar meninggalnya TKW asal Kabupaten Blitar di Hongkong. Namun, pihaknya mengaku belum mendapat kabar resmi dari Pemerintah Pusat soal itu. “Saya baru sebatas mendapat kabar dari media massa, tapi untuk kabar secara resmi dari Pemerintah masih belum,” paparnya saat ditemui di kantornya, Selasa (06/06) sore.

Untuk itu, pihaknya mengirimkan delegasi untuk memastikan kabar meninggalnya TKW asal Kabupaten Blitar tersebut. Jika memang sudah ada laporan secara resmi dari Pemerintah Pusat, pihaknya akan melacak identitas TKW tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui, apakah yang bersangkutan TKW legal atau ilegal dan dari agen mana dia berangkat. “Untuk saat ini, kami masih proses koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan BNP2TKI untuk memastikan kabar kematian TKW tersebut,” terangnya.

Menurutnya, jika memang benar TKW yang meninggal itu berasal dari Kabupaten Blitar, maka pihaknya memastikan bahwa pemulangan jenazahnya dijamin lancar. Sebab, banyak pihak terutama rekan korban yang bekerja di Hongkong. “Sepanjang yang bersangkutan merupakan TKW resmi, maka pemulangan jenazah tidak begitu rumit,” urainya.

Sementara itu, pihak keluarga bersikukuh Rahmini masih hidup. Mereka menolak adanya informasi soal meninggalnya Rahmini. Sebab, sampai saat ini pihak keluarga belum mendapat kabar dari Majikan maupun dari agency yang memberangkatkan ibu dua anak tersebut.

Tarmini Kakak Korban mengatakan, dirinya dan keluarga lainnya, memang telah mendapatkan kabar perihal meninggalnya Rahmini, pada Senin (05/06) malam. “Beberapa rekan korban, sempat datang kesini untuk memberitahu kabar meninggalnya Rahmini,” ungkapnya, Selasa (06/06).

Namun, dirinya dan pihak keluarga tidak serta merta mempercayai perihal kabar tersebut. Menurutnya, pihak keluarga baru percaya Rahmini meninggal dunia, jika pihak majikan meneleponnya atau pihak Konsulat RI di Hongkong atau agency yang memberangkatnya Rahmini ke Hongkong. Ia menjelaskan, kali pertama Rahmini berangkat ke Hongkong pada 2014 atau tiga tahun silam. Tahun ini merupakan keberangkatannya yang kedua, sebab dia pernah pulang sekali pada tahun 2016 dan rencananya akan pulang lagi pada 2018. “Majikan juga sudah kenal saya dan keluarga, jadi kalau ada apa-apa, majikannya pasti menghubungi saya,” ucapnya.

Hingga saat ini pihak keluarga belum mendapat kabar dari Hongkong, sehingga dirinya masih beranggapan Rahmini masih hidup. Hanya saja, dirinya sempat mencoba menghubungi Rahmini, tapi nomor handphonenya tidak aktif. Menurutnya, Rahmini, memberikan kabar terkakir pada Jumat (02/06) melalui telepon seluler. “Saat memberikan kabar, Rahmini pernah berpesan jika nomor handphonenya sulit dihubungi, berarti sinyalnya lagi ada gangguan,” imbuhnya.(blt2)

Keterangan gambar: Tarmini, kakak kandung Rahmini saat berada di rumahnya Dusun Tegalrejo Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro.(ist)

Related posts

Leave a Comment