Polresta Sidoarjo Selidiki Pelaku Video Viral Bullying oleh Siswi SMP

ADAKITANEWS, Sidoarjo – Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polresta Sidoarjo dan Dinas Pendidikan Sidoarjo menyelidiki beredarnya video pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Sidoarjo.

Dua lembaga ini mendatangi sekolah tempat salah satu pelaku yang diduga ikut terlibat dalam perudungan (bully) tersebut. Karena salah satu dari pelaku, terlihat memakai seragam batik dan kerudung berlogo salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Sidoarjo.

Dalam video yang mendapat banyak tanggapan warganet dan sudah dibagikan sebanyak 13.875 kali itu, terlihat aksi bullying oleh sekelompok siswi yang memakai seragam batik dan memakai kerudung bertuliskan logo SMP Negeri 6 Sidoarjo, dan ada yang mengenakan baju bebas. Mereka membully seorang anak perempuan berkaos biru dan bawahan hijau, yang terlihat sedang menangis tak berdaya.‎‎‎

Informasi yang dihimpun Tim Adakitanews.com di lapangan menyebutkan, pihak Polresta dan Dinas Pendidikan datang ke sekolah yang beralamatkan di Desa Bluru Kecamatan Sidoarjo Kota itu, untuk bertemu dengan kepala sekolah.

Perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Pemkab Sidoarjo datang terlebih dahulu sekitar pukul 08.00 WIB. Selang beberapa jam kemudian, staf Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Sidoarjo dan anggota unit PPA Polresta Sidoarjo, juga tiba di SMP Negeri tersebut sekitar pukul 09.00 WIB.

“Kami menindak lanjuti video yang viral di medsos itu, benar atau tidak dilakukan oleh siswi sekolah ini,” kata salah satu Staf Bagian Kesra Pemkab Sidoarjo yang enggan disebutkan namanya ini, Senin (12/03).

Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah, maupun Unit PPA Satreskrim Polresta Sidoarjo.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Asrofi dalam pernyataannya, membenarkan bahwa salah satu sari pelaku tersebut merupakan siswi dari SMPN 6 Sidoarjo dan siswi SMP lain di daerah Sidoarjo. Dirinya mengatakan, berdasarkan informasi yang dia terima, permasalahan yang berujung perudungan para gadis SMP tersebut dipicu karena uang softlens yang belum dibayar.

“Korban adalah anak kelas 6 SD, pelaku juga ada dari anak SMP lainnya,” ucapnya saat ditemui di Pendopo Delta Wibawa, Senin (12/03).

Pasca peristiwa ini, Asrofi mengaku pihaknya akan lebih mengawasi anak-anak remaja terutama dalam pembentukan karakter sejak dini, mulai tingkat SD, SMP.

“Pendidikan karakter ini sebenarnya untuk semua pihak ikut membantu. Disamping siswa, guru, kepala sekolah, Komite, masyarakat dan orang tua, mari kita sama-sama ikut mengawasi,” imbau Asrofi.(sid3)

Keterangan gambar : Anggota Unit PPA Polresta Sidoarjo saat berada di SMPN 6 Sidoarjo.(ist)‎

Related posts

Leave a Comment