Perjalanan Sang Dalang Metal, Dylan

ADAKITANEWS, Kota Madiun – Usianya baru menginjak 13 tahun. Namun banyak orang tidak akan percaya sebelum melihat sendiri kepiawaiannya mendalang, bermain gitar, atupun nge-DJ dalam satu kesempatan. Itulah hebatnya Prabu Dylan Jacko Buwono Nugroho Saputro, putra pertama Arif Sulistiyo Eko Saputro, seorang wiraswasta sukses yang juga menggemari musik.

Dengan kemampuannya, Dylan, panggilan akrabnya mampu meramu atau mengkolaborasi tiga unsur kesenian tersebut menjadi sebuah pertunjukan unik nan menarik.

Ditemui di rumahnya di Jalan Mardikarya nomor 2 Kota Madiun, di dalam ruang tamu yang berukuran sekitar 3×6 meter nampak banyak hiasan dinding yang mengisahkan perjalanan karier Dylan alias Si Dalang Metal saat mempertunjukkan kemampuannya, baik di dalam maupun di luar negeri.

“Kami baru saja pulang dari tur di tujuh negara ASEAN. Yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam. Berangkat tanggal 28 Juni 2017 hingga tanggal 11 Juli 2017,” jelas Arif kepada Tim Adakitanews.com.

Jika dirunut, kemampuan seni Dylan diturunkan dari nenek serta ayahnya yang juga seorang musisi serta kolektor gitar. Dylan yang mengaku baru saja diterima di SMPN 4 Kota Madiun itu menuturkan jika kemampuannya mendalang ia pelajari dari seorang dalang dari sanggar kesenian wayang di RRI Madiun, Ki Supriyanto.

“Kalau belajar main gitar dari Papa. Sekitar umur 6 tahunan saat itu. Tapi kalau nge-DJ belajarnya secara otodidak, lihat di Youtube,” kata Dylan.

Anak pertama dari dua bersaudara ini juga telah memiliki split album bernama The Fear of Living yang dirilis tahun 2015 serta Tahun 2017, dan menelurkan album dengan judul Fear Of Tirto Amerto.

Album pertama berisi cerita wayang yang diiringi musik metal dan elektronik itu, terdiri dari tiga fragmen cerita wayang kuno. Tiga fragmen itu, diantaranya Minongko Wiwitaning carito, The Demon Inside, The Dragon and The Angel.

Dalam sebulan, Prabu mengaku bisa tampil tiga kali di tempat yang berbeda. Sementara untuk menjaga fisiknya, Prabu menegaskan bahwa ia memiliki rutinitas yakni berenang.

“Supaya fisik kuat, saya setiap hari berenang. Jadi nggak perlu doping narkoba,” kata Dylan yang juga atlet renang ini.

Sementara itu, ayahnya Arief Sulistyo Eko Saputro mengatakan, sejak duduk di bangku kelas III SD, Dylan sudah mempelajari kesenian wayang. Dan ketika kelas IV SD, Dylan mulai belajar gitar, piano, dan juga belajar menjadi DJ.

“Kalau anak SD jago main wayang sudah biasa. Tapi kalau ndalang sambil bermain gitar dan DJ kan masih jarang, bahkan mungkin belum ada,” ujarnya.

Masih menurut sang ayah, dirinya memposisikan diri sebagai pemberi fasilitas terkait ide-ide yang ada dan ingin diwujudkan oleh anaknya. “Untuk jadwal pentas Dylan sudah sangat padat. Pementasan baik di dalam maupun di luar negeri sudah tersusun,” imbuhnya.

Kata Arif, sampai saat ini lokasi pementasan Dylan tidak melulu harus di ruangan seperti pentas wayang pada lazimnya. Namun isa di dalam gedung, di pegunungan, di dalam mall, atau ruang teater serta tempat-tempat lainnya. Karena kemampuannya itu, Dylan kini diberikan biaya pendidikan oleh Institute Of Commerce di China.(bud)

Keterangan gambar : Prabu Dylan Jacko Buwono Nugroho Saputro, Sang Dalang Metal.(foto : budiyanto)

Related posts

Leave a Comment