ADAKITANEWS, Kediri – Pasca kejadian penyerangan di Masjid Faletehan dekat Mabes Polri di Jakarta oleh jaringan teroris, yang mengakibatkan dua anggota Brimob mengalami luka, Jumat (30/06) malam kemarin, menjadi perhatian serius Polres Kediri. Yakni dengan mewajibkan seluruh anggotanya untuk bisa ilmu beladiri.
Upaya antisipasi tindakan terorisme dilakukan seluruh jajaran Polres Kediri dengan melakukan peningkatan keamanan di setiap penjagaan. Baik di Mapolres Kediri, maupun di setiap Polsek di wilayah hukum Polres Kediri. Tidak hanya itu, Polres Kediri Juga akan memberlakukan kegiatan pelatihan beladiri Polri bagi para anggotanya agar mereka lebih sigap dan cekatan dalam menghadapi aksi teror yang kemungkinan bisa terjadi.
Kasubbag Humas Polres Kediri, AKP Muklason mengatakan, langkah yang dilakukan Polres Kediri ini untuk mengantisipasi segala bentuk aksi tindak kejahatan. “Semua personel yang jaga piket dan patroli kita haruskan memakai rompi anti peluru,” ujarnya, Senin (03/07).
Masih kata AKP Muklason, untuk mengantisipasi adanya aksi terorisme dan radikalisme, pihak Polres Kediri juga akan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Termasuk tokoh agama, ulama, dan tokoh masyarakat. “Kami akan terus tingkatkan jalinan hubungan dengan seluruh komponen masyarakat untuk mencegah adanya pelaku terorisme dan radikalisme,” imbuh AKP Muklason.
Itu semua, lanjutnya, dilaksanakan tak lain demi terwujudnya situasi keamanan yang kondusif. Pihak Polres Kediri juga melibatkan peran dari Bhabinkamtibmas yang ada di setiap desa. Pasalnya Bhabinkamtibmas lebih sering aktif terjun di desa binaannya dan mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan.
“Soalnya Bhabinkamtibmas memiliki peran yang sangat penting. Bhabinkamtibmas bisa mengetahui situasi perkembangan di desa binaannya,” pungkasnya.(udn)
Keterangan gambar : Kapolres Kediri, AKBP Sumaryono saat memimpin apel HUT Bhayangkara ke-71.(ist)