ADAKITANEWS, Blitar – Berkat ketelatenan belajar vapetrick dengan berbagai gaya selama satu bulan, kini Maulana Rachmad Idris sudah bisa menikmati hasilnya. Selain berhasil menjuarai berbagai perlombaan, ia juga bisa mendapatkan uang jutaan rupiah setiap bulannya dari sponsor.
=========
Maulana Rachmad Idris, warga Jalan Borobudur Kelurahan Bendogerit Kecamatan Sananwetan Kota Blitat, yang merupakan anak pertama dari dua saudara pasangan Mochtar Idris dan Titi Sumanti ini, memang jago nge-vape dengan berbagai trik. Mulai dari gaya spam membuat asap dengan bentuk huruf O dalam jumlah banyak, Single Cerios, Split vertical, Split Horizontal, sark split, ful split dan gaya lainnya.
Karena jago ngetrik itulah, saat ini dirinya sering ke luar daerah untuk ikut lomba dan memenuhi undangan sponsor. “Sudah beberapa perlombaan saya ikuti, mulai tingkat regional di Kediri, Malang, Tulungagung hingga tingkat nasional di Yogyakarta, Solo hingga di Kalimantan,” ungkapnya, Sabtu (15/07) malam.
Remaja berusia 23 tahun yang akrab disapa Lana ini mengaku, tidak menyangka bisa jadi vapetrick, sebab dulu dirinya bukan seorang perokok.
Diceritakannya, awal mula ia menjadi seorang vape (pemakai rokok elektrik,red) adalah pada tahun 2015. Ia suka vapor karena yang dihisap bukan asap melainkan uap serta baunya yang tidak seperti rokok. Kemudian pada awal 2017, dirinya tertarik belajar ngetrik, setelah dirinya melihat youtube yang berisi berbagai atraksi vape dari luar. “Saya penasaran, apakah saya bisa membuat uap dalam bentuk O,” jelasnya.
Kemudian, dirinya mulai belajar secara otodidak alias tanpa pelatih profesional. Tidak mudah untuk belajar ngetrik. Sebab, dibutuhkan perjuangan yang tidak sedikit, mulai hari menghabiskan banyak liquid (cairan untuk vapor) hingga tersedak. “Saat itu, saya bisa menghabiskan liquid ukuran 60 mililiter sebanyak tiga botol dalam seminggu, jika diuangkan harganya sekitar Rp 400 ribu,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Lana, berkat ketelatenan dan kesabarannya setelah sebulan berlalu, ia mengikuti lomba dan berhasil menjadi juara tiga tingkat regional di Malang. Tidak hanya itu, kini dirinya juga mendapat penghasilan tetap setiap bulannya, itu setelah dirinya mendapatkan sponsor dan didapuk sebagai model vapetrick.
“Tiga bulan lalu, saya diminta sponsor untuk membantu mengiklankan produk melalui video vapetrick yang saya buat,” tutur Lana.
Menurutnya, ada tiga teknik dasar yang bisa digunakan dalam vapetrick, diantaranya Teknik Rahang, Teknik Lidah dan Teknik Batuk. Untuk teknik rahang membuat huruf O dengan rahang dan mulut membentuk huruf O. Sedangkan teknik lidah yakni membentuk huruf O dengan cara mendorongkan lidah dan teknik batuk yakni membentuk huruf O dengan cara batuk.
“Dari ketiga teknik tersebut, saya lebih suka dengan teknik batuk karena bisa mengeluarkan uap lebih tebal dan banyak,” urainya.
Lana berharap, kedepan banyak vape di Blitar yang bisa mengikuti jejaknya dengan mahir melakukan vapetrick. “Dengan banyaknya toko vapor di Blitar Raya, saya berharap kedepan banyak vape trick yang lahir di Bumi Bung Karno ini,” harapnya.(blt2)
Keterangan gambar: Maulana Rachmad Idris, saat mempraktikkan vapetrick.(ist)