Korban Ledakan Mesin Evaporator Pabrik Gula Pagottan Madiun Meninggal Dunia

ADAKITANEWS, Madiun — Saudi, 54, korban ledakan mesin evaporator pabrik gula Pagottan Madiun akhirnya meninggal dunia setelah dirawat sepuluh hari di Rumah Sakit Lavalette Malang, Minggu (30/07).

“Saudi meninggal dunia, hari Minggu sekitar pukul 17.00 WIB di RS Lavalette Malang. Begitu meninggal jenazah kemudian dipulangkan ke Madiun dan tiba di rumah duka Senin sekitar pukul 02.00 WIB. Setibanya di rumah duka langsung dikuburkan di pemakaman umum Desa Uteran,” ujar Taufik, adik kandung almarhum Saudi yang ditemui di rumah duka, Senin (31/07) pagi.

Taufik menceritakan, usai terkena ledakan mesin evaporator, Saudi mengalami luka bakar di hampir seluruh tubuhnya setelah terkena air gula yang ada di tabung evaporator. Oleh perusahaan, Saudi dilarikan ke Rumah Sakit Lavalette Malang.

Menurut Taufik, sebelum meninggal kondisi Saudi sebenarnya sudah mulai membaik. Bahkan pihak rumah sakit akan melakukan operasi kedua kalinya.

Sebelum tertimpa musibah, kata Taufik, Saudi telah bekerja lebih dari 30 tahun. Di perusahaan itu, Saudi merupakan karyawan kontrak di pabrik gula. Almarhum bekerja saat musim penggilingan gula tiba. Namun bila tidak ada musim giling, Saudi hanya bekerja serabutan sebagai kuli tani maupun kuli bangunan.

Senada dengan Taufik, anak kedua Saudi, Nur Hasanah, mengatakan ayahnya merupakan sosok bapak yang baik dan penyabar. Sebagai keluarga yang ditinggalkan, Hasanah mengharapkan hak-hak ayahnya sebagai karyawan segera diberikan pihak perusahaan.

Saudi meninggalkan seorang istri bernama Murwati dan dua orang anak yaitu Nur Hasanah, 23, dan Umi Rohmah, 27. Kedua anaknya ini sudah bekerja di Gresik.

Terpisah Humas PTPN XI, Brilliant Johan Anugerah menyatakan perusahaan sudah memberikan santunan kepada keluarga almarhum Saudi sebesar Rp 55 juta. Selain itu perusahaan juga memberikan biaya penuh selama korban dirawat bersama keluarga yang menunggu hingga pemakaman.

Penyebab meledaknya mesin evaporator, lanjut Brilliant menyatakan sampai saat ini belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Pihaknya masih menunggu polisi melakukan penyelidikan.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Madiun, AKP Hanif Fatih Wicaksono yang dikonfirmasi terpisah menyatakan polisi sudah menerima hasil tim laboratorium forensik Polda Jatim yang menelisik penyebab meledaknya evaporator PG Pagottan Madiun. Namun Hanif enggan menjelaskan lantaran hasil dari tim Labfor Polda Jatim harus terlebih dahulu digelar bersama hasil pemeriksaan saksi-saksi dengan tim penyidik.

Untuk diketahui sebelumnya, tiga karyawan luka-luka dalam peristiwa meledaknya mesin evaporator pabrik gula Pagottan milik BUMN PT Perkebunan Nusantara XI di Desa Pagottan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat ( 21/07) malam.

Mesin evaporator itu meledak saat pergantian jam kerja karyawan PG Pagottan Kabupaten Madiun. Mendengar mesin meledak, semua karyawan panik dan berlari menyelamatkan diri.(md2/bud)

Keterangan gambar : Anak korban menunjukkan foto almarhum Saudi, karyawan Pabrik Gula Pagottan Madiun yang meninggal setelah mesin evaporator meledak, Jumat (21/07) malam.(foto : alawy)

Related posts

Leave a Comment