Kantor Pos Tulungagung Tahan Pengiriman Tabloid Indonesia Barokah

ADAKITANEWS, Tulungagung – Kantor Pos Tulungagung melakukan penundaan pengiriman tabloid Indonesia Barokah ke masing-masing alamat penerima.

Kebijakan tersebut ditempuh karena adanya permintaan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tulungagung. “Atas permintaan Bawaslu, pengiriman tabloid Indonesia Barokah kita tunda, kita tahan disini (Kantor Pos Tulungagung,red),” kata Kapala Kantor Pos Tulungagung, Ardiantha Saputra, Jumat (25/01).

Pihaknya mengakui, selain adanya permintaan langsung dari Bawaslu Tulungagung, penahanan kiriman tersebut juga atas perintah lisan dari Kantor Pos pusat. Ardiantha sendiri tidak bisa menyampaikan secara pasti jumlah paket tabloid yang dikirim ke Tulungagung.

“Untuk jumlahnya, kita tidak bisa memastikan. Karena pengirimannya menggunakan perangko berlangganan. Jadi tidak dibukukan,” terangnya.

Namun dia mengakui telah menerima kiriman paket tabloid itu dalam dua tahap. Yaitu pada Kamis (17/01) untuk wilayah Trenggalek, dan Senin (21/01) untuk wilayah Tulungagung.

“Yang sempat kita tahan ada 57 amplop. Tapi sudah kita sampaikan kepada masing-masing Kantor Pos di kecamatan untuk segera mengembalikan ke sini. Jadi baru hari Senin (28/01) mendatang jumlahnya bisa diketahui,” ujar Ardiantha.

Ardiantha menambahkan, paket yang bisa diamankan tersebut adalah paket yang belum terkirim ke alamat penerima. Namun yang sudah dikirimkan, tidak bisa ditarik lagi kecuali pihak penerima sendiri yang menyerahkannya kepada Kantor Pos.

Saat ditanya apakah paket tersebut akan dikembalikan pada pengirimnya? Ardiantha mengaku belum bisa menjawab karena harus menunggu instruksi dari Kantor Pos pusat.

Ardiantha memperkirakan, jumlah paket tabloid Indonesia Barokah yang dikirim lewat Kantor Pos ke Jawa Timur ada sekitar 45 ribu amplop. Sebanyak 40 ribu amplop tersebut, dialamatkan ke masjid-masjid, dan selebihnya yang 5.000 paket dialamatkan ke Pondok Pesantren.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Bawaslu Tulungagung mengakui pihaknya memang telah meminta Kantor Pos untuk penahanan paket tabloid Indonesia Barokah. “Diduga isi tabloid tersebut tidak berimbang, mengarah pada salah satu pasangan calon presiden. Saat ini sedang menjadi isu nasional,” kata Ketua Bawaslu Tulungagung, Fayakun.

Kini Bawaslu Tulungagung mengaku masih menunggu hasil kajian yang dilakukan Bawaslu RI bersama Dewan Pers. Bawaslu Tulungagung, juga telah melakukan pengecekan langsung di beberapa jasa pengiriman paket yang ada di wilayah Tulungagung.(bac)

Keterangan gambar : Kepala Kantor Pos bersama Ketua Bawaslu Tulungagung saat melakukan pemeriksaan kiriman paket tabloid Indonesia Barokah.(foto : acta cahyono)

Related posts

Leave a Comment