Jokowi Berangkatkan Ribuan Santri ke GOR Sidoarjo

ADAKITANEWS, Sidoarjo – Presiden RI, Joko Widodo tiba di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, dan langsung disambut oleh Bupati Sidoarjo, H Saiful Illah, Minggu (28/10). Kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu adalah dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2018 se-Jawa Timur, yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Presiden datang bersama Ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan beberapa pejabat penting lainnya. Diantaranya Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, Menristekdikti, M Nasir, serta Wakil Ketua MPR RI, Muhaimin Iskandar atau yang lebih diakrab disapa Cak Imin.

Meski datang saat peringatan Hari Santri Nasional, Presiden ternyata tidak ikut menghadiri kegiatan di GOR Sidoarjo. Bersama KH Ma’ruf Amin, yang tidak lain merupakan calon Wakil Presiden pasangannya saat Pilpres 2019 mendatang, Jokowi hanya memberangkatkan rombongan kirab santri di Alun-alun Sidoarjo, yang akan berjalan kaki menuju ke GOR Sidoarjo.

Usai pemberangkatan, Presiden Jokowi kemudian kembali ke Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo, untuk melakukan pertemuan dengan 25 ulama Jawa Timur. Usai pertemuan selama kurang lebih 25 menit, Presiden dan rombongan menuju ke Surabaya untuk melanjutkan agenda kegiatan lain.

Para ulama beserta Bupati Sidoarjo dan Wakil Bupati Sidoarjo, kemudian menuju ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo untuk menghadiri acara istighosah kubro. Selain KH Ma’ruf Amin yang menjabat sebagai Mustasyar PBNU, ada juga ulama NU Jawa Timur lain yang hadir. Antara lain Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Musmatar, KH Ali Mashuri (Gus Ali Sidoarjo), KH Zainuddin Jazuli, KH Nurul Jazuli, KH Anwar Iskandar, dan puluhan ulama Jawa Timur lainnya.

“Ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) boleh saja hilang di negara lain. Tapi di Indonesia ini Aswaja harus tetap ada hingga kiamat. Kader NU selalu setia menjaga NKRI dari serangan radikalisme dan terorisme. NU siap menjadi garda terdepan dalam mengawal NKRI,” ungkap KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya.

KH Ma’ruf Amin juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan demi mewujudkan Indonesia yang damai. Dikatakannya, sejarah berdirinya Indonesia ini tidak bisa terlepas dari peran santri NU.

“Saat tentara sekutu menduduki kembali republik ini tahun 1949, saat itu TNI dan Polri belum terkonsolidasikan dengan baik. Dengan semangat juang membela NKRI, melalui Hadratus Syekh KH Hasyim Ashari memberikan fatwa bahwa jihad membela negara dan melawan penjajah hukumnya Fardhu A’in. Saat itu, usai menerima fatwa dari Hadratus Syekh KH Hasyim Ashari, ribuan santri bergerak menuju Surabaya dengan semangat jihad fi sabilillah membela NKRI. Dengan ridho dan pertolongan Allah SWT, akhirnya sekutu berhasil diusir dari NKRI,” urai KH Ma’ruf Amin yang merupakan cicit seorang ulama besar dari Banten, Syekh KH. Nawawi Al Bantani itu.

Sekadar diketahui, tahun 2018 ini merupakan peringatan HSN yang ke-4 dengan tema “Bersama Santri Damailah Negeri”. Peringatan HSN se-Jatim ini, diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, dengan melaksanakan Istighosah Kubro, dan diikuti kurang lebih 1 juta jemaah dari warga Nahdliyin se-Jatim.(sid3)

Keterangan gambar : Jokowi saat memberangkatkan ribuan santri berjalan kaki ke peringatan HSN di GOR Sidoarjo.(ist)

Related posts

Leave a Comment