Gara-gara Krisis Air, Warga di Mojokerto Jadi Jarang Mandi dan Mencuci

ADAKITANEWS, Mojokerto – Kekeringan yang terjadi di Desa Kunjorowesi Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, menyebabkan ratusan warga mengalami krisis air.

Warga yang mempunyai cukup uang, bisa membeli air seharga Rp 30 ribu per jeriken, atau sekitar 45 liter. Sementara lainnya, memilih berjalan kali menuju sumber mata air yang jaraknya hampir 2 kilometer.

Menurut Anis Mustofa, Ketua RT 10/RW 2 Dusun Kandangan, bantuan yang datang dari Pemerintah saat ini hanya cukup untuk memasak dan kebutuhan minum. “Bantuan yang datang ke sini cuma satu truk tangki per dua hari. Ya tidak cukup untuk mandi dan juga mencuci. Jadi kami di sini ini jarang mandi dan juga mencuci,“ ujarnya, Rabu (20/09).

Anis mengaku, akibat pasokan air yang hanya dibatasi satu tangki setiap dua hari sekali, akhirnya tiap KK terkadang mendapatkan jatah air yang sedikit. Warga terpaksa harus jauh turun untuk membeli air yang harganya sangat mahal. Dan yang tidak mampu membeli air, harus berjalan kaki mengambil air di sumber yang jaraknya hampir 2 kilometer.

“Pasokan air yang cuma satu truk tangki itu kadang-kadang tidak cukup untuk semua warga. Akibatnya warga ya harus membeli air yang harganya sangat mahal, sekitar Rp 30 ribu per jeriken. Sedangkan yang tidak punya uang, terpaksa harus mengambil air di sumber yang jaraknya 2 kilometer dan harus ditempuh berjalan kaki, “ tuturnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh salah satu warga setempat, Piara. Wanita berusia 70 tahun ini mengaku bahwa air yang didapat tidak cukup untuk kebutuhan sehari – hari.

“Saya benar–benar ngirit air. Jangankan buat mencuci, buat mandi saja Eman. Kalau air yang saya dapat dari bantuan ini tidak mencukupi, saya ambil airnya di sumber yang jaraknya sekitar 2 kilometer, dan harus berjalan kaki untuk kesana,” katanya.

Piara mengatakan, kekeringan di Desa Kunjorowesi tersebut sudah berlangsung hampir 4 bulan. Warga pun berharap, agar pemerintah bisa memberikan saluran-saluran air ke seluruh daerah yang mengalami kekeringan, sehingga kedepannya desa mereka tidak lagi mengalami kekeringan parah.(kdr1)

Keterangan gambar: Warga sedang antre mengambil air bersih.(foto: muchlis ubaidhillah)

Related posts

Leave a Comment