Gagal Daftar Vaksin Online? Simak Penjelasannya Berikut

ADAKITANEWS, Kediri – Sudah daftar vaksinasi via online atau link namun gagal terus? Atau sudah mengikuti seluruh tahapan pengisian data online tetapi bingung apa yang harus dilakukan? Simak penjelasannya berikut ini.

Antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 saat ini terbilang tinggi. Banyak di antaranya yang rela antre lebih pagi demi bisa memperoleh vaksinasi. Saat mendengar kabar jadwal vaksin, masyarakat bahkan langsung berebut melakukan pendaftaran. Alhasil, jumlah kuota vaksin yang disediakan pun terkadang ludes dalam waktu sekejap.

Masyarakat terkadang ada yang masih belum mengerti terkait mekanisme pendaftaran vaksinasi, khususnya melalui online. Setelah mengisi sejumlah data yang diperlukan, mereka tidak tahu apakah proses pendaftarannya diterima atau ditolak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr Fauzan Adima saat dikonfirmasi melalui telepon menyampaikan, ada dua kemungkinan gagalnya proses pendaftaran vaksinasi. Salah satunya adalah kuota. “Kalau kuota yang disediakan sudah habis, otomatis akan di-close oleh sistemnya,” kata Fauzan, Senin (13/09).

Masyarakat juga diimbau untuk melakukan pengecekan saat proses pendaftaran online, terutama pada halaman akhir pendaftaran. “Biasanya jika pendaftarannya diterima, akan muncul kode tiket pendaftaran, kemudian lokasi vaksinasinya, dan jadwal (vaksinasi),” tambahnya.

Kode tiket atau bukti pendaftaran tersebut, bisa di-screenshot atau dicetak dan dibawa saat pelaksanaan vaksinasi.

Namun jika hal itu tidak ditemukan di halaman akhir pendaftaran, bisa dikatakan bahwa kuotanya telah habis.

Diketahui saat ini seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah maupun swasta, terus bergotong royong untuk proses percepatan vaksinasi. Pemerintah Daerah, TNI, Polri, instansi pemerintahan dan swasta, bahkan kelompok masyarakat gencar menggelar vaksinasi massal demi segera tercapainya herd immunity atau kekebalan kelompok.

Oleh karenanya, sangat wajar jika saat pembukaan pendaftaran vaksinasi di lokasi tertentu dengan kuota yang terbatas cepat ditutup karena antusiasme masyarakat.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya link-link hoaks yang mengatasnamakan pemerintah atau instansi tertentu untuk pendaftaran vakasinasi, dr Fauzan mengimbau agar masyarakat berhati-hati.

“Sampai saat ini belum ada (laporan),” tukasnya.

Masyarakat diimbau untuk jeli melihat sumber link pendaftaran tersebut. Sebab, biasanya dalam proses pendaftaran masyarakat diminta untuk memasukkan data indentitas diri. Link pendaftaran vaksinasi yang benar, kata dr Fauzan, adalah link yang dibagikan melalui kanal-kanal resmi pemerintah. Misalnya melalui website Dinas Kesehatan Kota Kediri dinkes.kedirikota.go.id, media sosial milik Walikota Kediri (Instagram @abdullah_abe), website resmi Pemerintah Kota Kediri kedirikota.go.id, serta media sosial resmi lainnya.(kur)


Keterangan gambar: Contoh tiket pendaftaran vaksinasi.(ist)

Related posts

Leave a Comment