Dinkes Blitar Kekurangan Tenaga Medis untuk Imunisasi MR

ADAKITANEWS, Blitar – Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menargetkan 250 ribu jiwa untuk sasaran program imunisasi campak dan rubela, atau imunisasi measles rubella (MR). Banyaknya jumlah sasaran imunisasi MR ini, Dinkes mengakui ada beberapa kendala yang harus dihadapi.

Kepala Seksi (Kasi) Imunisasi Dinkes Kabupaten Blitar, Hendro Subagyo mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi untuk mensukseskan program nasional ini adalah ketersediaan tenaga medis sebagai petugas imunisasi. Untuk imunisasi MR karena proses injeksi, harus dilakukan oleh petugas kesehatan yang bersertifikat. Namun di lapangan, meski tidak disebutkan secara rinci jumlahnya, dipastikan jumlah petugas yang bersertifikat tidak sebanding dengan jumlah sasaran sebanyak 250 ribu lebih.

“Sasaran kita 24 Puskesmas yang tersebar di 22 Kecamatan dengan jumlah yang akan diberi imunisasi sekitar 250 ribu jiwa. Ini sangat tidak sebanding dengan jumlah tenaga media bersertifikat yang dimiliki Kabupaten Blitar,” katanya, Selasa (08/08).

Dampak terbatasnya tenaga medis bersertifikat itu, pelaksanaan imunisasi MR di masing-masing Puskesmas tidak bisa ditargetkan dalam waktu tertentu. Penyelesaiannya ada yang hanya membutuhkan waktu seminggu, bahkan lebih. Tergantung jumlah sasaran yang ada di satu Puskesmas tersebut.

“Kalau di Kecamatan yang jumlah penduduknya padat otomatis penyelesaiannya juga bakal lama, tidak bisa dipastikan seminggu selesai,” ungkap Hendro.

Hendro menjelaskan, imunisasi campak dan rubella merupakan program besar berskala nasional dan cukup berat untuk memenuhi target dengan keterbatasan tenaga medis. Sehingga untuk mengatasi kekurangan tersebut pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan instansi dan juga lembaga kesehatan swasta, agar menerjunkan petugas kesehatannya untuk membantu pelaksanaan imunisasi yang dilakukan Pemerintah.

“Untuk mencapai target kita gerakkan semua tenaga kesehatan, termasuk bantuan dari swasta untuk mensukseskan program ini,” imbuhnya.

Dinkes Kabupaten Blitar berharap agar para orangtua membawa putra-putrinya yang berusia sembilan bulan hingga usia 15 tahun ke posyandu, puskesmas atau layanan kesehatan lainnya, untuk mendapatkan Imunisasi MR.

“Imunisasi MR ini penting untuk menghindari penularan penyakit campak dan rubella. Makanya orangtua harus mengimunisasikan anaknya di tempat yang disediakan,” papar Hendro.(fat/wir)

Keterangan gambar: Hendro Subagyo, Kepala Seksi (Kasi) Imunisasi Dinkes Kabupaten Blitar.(foto : fathan)

Related posts

Leave a Comment