Sempat Dilarang Suami, Dapat Izin Setelah Beli Motor Trail Sendiri

ADAKITANEWS, Sidoarjo – Hobi memang tidak pernah bisa dikalahkan oleh sibuknya rutinitas profesi, kesibukan pribadi, ataupun soal gender. Salah satunya seperti Bripka Deti Meviani, anggota Polresta Sidoarjo yang memiliki hobi ekstrem dan jarang dilakoni oleh kebanyakan kaum wanita pada umumnya.

=========

Sikap tegas namun ramah terlihat jelas pada Bripka Deti Meviani. Penugasan pada bagian Sipropam Polresta Sidoarjo merupakan pengalaman yang luar biasa baginya. “Karena sebelumnya saya lama di bagian reskrim,” ujarnya kepada Tim Adakitanews.com, Minggu (16/07).

Meski bukan berasal dari keluarga aparatur negara, namun menjadi polisi merupakan cita-citanya sejak kecil. “Kalau lihat perempuan jadi polisi itu kok kelihatannya gagah. Akhirnya lulus SMK tahun 1998, setahun berikutnya langsung daftar polisi tapi gagal. Hingga tahun 2000 daftar lagi akhirnya diterima,” ujar wanita kelahiran Jember, 25 Mei 1980 ini.

Dinas pertama tahun 2001, Bripka Deti mendapat penugasan di Puskodal Ops Polda Jatim. Lalu 2006, ia bertugas di Ditreskrim Polda Jatim. Tahun 2009, putri pertama dari tiga bersaudara pasangan Abdul Hakim dan Suharti ini pindah ke Satreskrim Polresta Sidoarjo hingga tahun 2016. Dan tahun 2017, ia bertugas di Sipropam Polresta Sidoarjo.

“Berdinas di Satreskrim bagian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) membuat saya terkesan. Karena di bagian ini saya menemukan berbagai macam kasus terhadap perempuan dan anak-anak,” jelasnya.

Sebagai polisi yang juga memiliki suami seorang polisi ini, Bripka Deti juga harus pintar-pintar mengatur waktu dengan keluarga. “Setiap ada waktu luang selalu saya gunakan untuk keluarga. Kalau di rumah sebagai seorang istri saya juga wajib bertanggung jawab kepada suami dan anak-anak,” ujar ibu tiga anak ini.

Meski demikian, istri dari Ipda Ahmad Yani SH ini rupanya juga hobi yang ekstrem. Yakni mengendarai motor trail. Kendati sempat dilarang sang suami, namun ia mampu meyakinkan kalau hobinya positif. “Mungkin karena suami saya takut kalau saya jatuh terus patah tulang. Tapi setelah saya beri keyakinan, Alhamdulillah diberi izin,” tuturnya berbinar.

Bripka Deti mengatakan, sudah sejak lama dia hobi trail. Namun baru terlaksana tahun 2015. “Saat itu suami saya beli trail jenis Kawasaki KLX, saya izin pinjam gak boleh. Akhirnya saya beli sendiri dan beri stiker ala crosser. Suami saya malah kagum dan bilang kok bagusan trail punya mama,” ujarnya sembari menirukan perkataan suaminya.

Saat libur dan tidak ada kegiatan keluarga, ia gunakan ngetrail bersama rekan-rekannya sesama polisi yang tergabung dalam G-Mad dan teman-teman lain di luar Kepolisian. “Seru saja bisa ngetrail bareng meskipun kotor terkena lumpur,” jelasnya.

Uniknya baik pada motor maupun kostum trailnya ia selalu menggunakan nomor 24. “Nomor itu sangat berkesan bagi saya. Karena saya lulus SMK Pelayaran Surabaya angkatan 24. Jadi polisi juga angkatan 24,” katanya.

Selain ngetrail, rupanya Bripka Deti juga memiliki hobi bernyanyi. Menurutnya dengan bernyanyi beban stres dalam bekerja langsung hilang. Jika stres kerja melanda, perempuan asli Jember ini langsung menuju ke tempat karaoke bersama keluarga atau rekan-rekan kerjanya.

Ia mengatakan, hobi bernyanyinya ini sejak kecil. Meski mengaku bisa menyanyikan segala jenis aliran lagu, tapi yang paling disukainya adalah musik rock. “Dua penyanyi yang saya sukai Nicky Astria dan Anggun C Sasmi,” ujarnya. Pungkasnya.(pur)

Keterangan gambar : Bripka Deti Meivani dengan motor trailmya (foto : mus purmadani)

Related posts

Leave a Comment