ADAKITANEWS, Sidoarjo – Usianya baru 20 tahun, namun gadis pemilik nama Sellya Caprisiusta Yullyas Pratama ini memutuskan untuk meninggalkan karirnya di bidang modeling setelah mendapatkan konsep foto bercadar.
Ia mengaku awalnya tidak tertarik dengan cadar dan menganggap hal tersebut hanya budaya Arab yang tidak perlu diaplikasikan di Indonesia. “Sampai pada akhirnya ada tawaran konsep foto bercadar, saat mencoba saya merasa tertarik. Saya merasa nyaman dengan cadar karena cadar membantu memproteksi saya dari laki-laki. Aurat saya tertutup sempurna dengan cadar,” katanya kepada Tim Adakitanews.com, Sabtu (17/06).
Merasa penasaran, putri pertama dari dua bersaudara pasangan Susilo Darmawan dan Juli Astuti ini akhirnya mencoba mencari tahu tentang hukum cadar. “Ternyata hukumnya sunnah untuk muslimah, karena istri nabi pun bercadar,” ujarnya.
Dari pencarianya itu, Sellya mengaku ingin istiqomah menggunakan cadar. Menurutnya dengan menggunakan cadar adalah cara menghindari dari berbagai bentuk kejahatan dan godaan dari kaum laki-laki. “Niat saya supaya membantu lelaki untuk menjaga pandangannya juga agar tertutup kesempatan dalam perzinaan. Selain itu cadar juga memuliakan seorang wanita, lalu agar lelaki tidak bisa menilai wanita dari bentuk fisiknya saja,” katanya.
Dara kelahiran Sidoarjo, 9 Desember 1996 ini berharap, usahanya saat ini bisa memotivasi banyak orang agar mantap bercadar dan mengurangi kerusakan moral yang terjadi di masyarakat.
“Dan saran saya, jika belum mampu memakai cadar maka jangan memaksakan diri. Misalnya larangan keras dari orangtua dan keluarga. Masyarakat di sekitar belum menerima cadar dan suatu hal yang sangat asing dan masih dianggap pakaian istri teroris. Meskipun sebenarnya sudah menjelaskan dengan cara yang lembut dan baik lagi bijaksana, akhirnya wanita bercadar itu dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat kemudian putus silaturahmi. Maka dalam kondisi seperti ini jangan memakai cadar. Walaupun niatnya melakukan sunnah karena berlaku kaidah,” paparnya.
Warga Desa Sidodadi, Kecamatan Candi ini tidak mengelak jika keluarganya kaget dengan keputusannya untuk bercadar. “Keluarga saya awam dengan cadar, butuh perjuangan untuk meyakinkan mereka bahwa apa yang saya amalkan ini sunah, ada hukum dan dalil shahihnya. Hal itu sudah saya pertimbangkan dari awal, dan saya bukan radikal apalagi teroris. Selagi apa yang saya lakukan benar, tidak akan patah semangat untuk menghidupkan lagi sunnah Rosul bukan hanya masalah cadar tapi juga sunnah-sunnah yang lain,” jelasnya.
Alumnus SMK Antartika 2 Sidoarjo ini mengaku memang awalnya pernah menjadi model karena sering diajak foto. “Dasarnya memang suka difoto maksudnya pamer riasan. Dan saat itu saya belum berhijab. Tapi pas mempelajari Alquran dan memahami maknanya, akhirnya aku memutuskan untuk berhijab,” jelasnya.
Sellya mengaku memutuskan untuk berhijab itu sejak kelas 3 SMA. “Awalnya hijab yang aku kenakan masih atas berjilbab bawahan masih pakai celana skiny jeans. Tapi pas baca surat Al Ahzab ayat 59 dan An Nuur ayat 37, aku sadar kalau hijab yang aku kenakan itu salah. Dari situ aku membiasakan diri berhijab syar’i di kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Saat itu ia mengaku sempat ingin meninggalkan dunia modeling. Namun hal tersebut ia pertimbangkan lagi. Ia memutuskan untuk memanfaatkan popularitasnya untuk hal kebaikan. “Kalau dulu fotografi bagiku jadi ajang memamerkan hasil riasanku, tapi sekarang aku gunakan untuk berdakwah,” tuturnya.
Lebih lanjut Sellya mengaku dirinya sering mensupport para wanita khususnya remaja putri untuk tidak segan menggunakan hijab syar’i. “Aku gak pernah bosan untuk menginspirasi banyak orang meskipun sering di bully karena sering menasehati mereka,” ujarnya.
Di akhir perbincangan, Sellya mengaku akan menghapus semua foto di akun media sosialnya, baik yang berhijab atau tidak. “File-file foto saya juga banyak ada di teman-teman fotografer, saya harap mereka berkenan hapus semua file foto diri saya. Langkah ini bukan sekedar hijrah meninggalkan karir dunia fotografi yang penuh suka cita,” katanya.
Sellya mengaku bersyukur fase-fase sulit yang dihadapinya telah lewat. “Alhamdulillah semua itu sudah bisa saya lewati. Dan untuk mereka yang belum paham hukum dan dalil mengenai cadar tolong stop mendiskriminasi wanita bercadar. Jika belum mampu mengamalkan sunnah maka jangan mencelanya,” pungkasnya.(sid2)
Keterangan gambar : Sellya yang memutuskan untuk bercadar.(ist)