ADAKITANEWS, Blitar – Air mata bahagia seketika menetes ketika kabar gembira menghampiri seorang mahasiswi asal Dukuh Seduri RT 1/RW 7 Desa/Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Dengan wajah berkaca-kaca seakan tidak percaya dengan kabar yang diterimanya, Nunung Afuah, mahasiswi S2 dari Universitas Malang yang saat ini berusia 31 tahun itu akan menjadi tamu kehormatan Google di Amerika. Apa yang sebenarnya dilakukan Nunung hingga dirinya mendapat apresiasi luar biasa dari Google?
=========
Mahasiswi dari pasangan dua orang petani bernama Siti Mujayanah dan Bashori yang biasa disapa Nunung, mengaku awalnya tidak percaya hobinya jalan-jalan bisa menuntunnya ke Amerika. Ia menceritakan, hobinya jalan-jalan bermula karena dirinya tidak mengetahui wilayah yang ada di Blitar. Sebab sejak lulus SMP, ia melanjutkan sekolah di luar Blitar. Dan saat kembali ke tanah kelahiran, ia bingung mau jalan-jalan kemana karena tidak tahu tempat yang bisa digunakan untuk liburan.
Akhirnya dirinya mengandalkan aplikasi google maps untuk mencari lokasi tempat wisata yang akan dikunjunginya. Salah satunya wisata pantai Peh Pulo yang terletak di Desa Sumbersih Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar. Setelah menemukan pantai Peh Pulo, ia mereviewnya dan ternyata hal itu bermanfaat bagi orang lain.
Setelah itu, ia mendapat email dari google yang menawarkan untuk join lokal guide. Dengan iseng-iseng waktu itu ia menyetujuinya. Kemudian pihak google memberikan tahapan, pertama daftar memakai email, terus bisa mereview lokasi tertentu dan memberi rating dari bintang 1 hingga 5, dan memberi foto. Selanjutnya dengan iseng-iseng juga, dimana-mana tempat yang ia kunjungi ditambahkan terus di google maps lewat lokal guide. Seperti di desanya sendiri, misalnya ada toko pulsa maupun toko apapun ditambahkan ke peta.
“Dari situ lalu saya menemukan jika lokal guide ini ada komunitasnya. Komunitasnya besar, tidak hanya di Indonesia tetapi juga seluruh negara di dunia. Saya pun juga tidak menyangka jika akan mendapat apresiasi dari google dengan membantu seperti ini,” kata perempuan berkacamata ini, Minggu (27/08).
Lebih lanjut Nunung menjelaskan, pertama yang ia lakukan adalah dengan mengisi formulir atau aplication form. Setelah mengisi formulir, ia kemudian menulis artikel dalam bahasa Inggris tentang dirinya sendiri serta pengalamannya menjadi lokal guide. Terakhir, ia juga membuat video berdurasi maksimal 1 menit tentang dirinya, mengapa harus dia yang dipilih serta apa yang menarik darinya, dan kenapa dia mewakili Blitar.
Dari ribuan formulir yang diterima, hanya 150 orang sedunia dengan 5 perwakilan dari Indonesia, yang kebelulan dari Jawa Timur (Jatim) semua. Pendaftaran ini dibuka bulan April 2017 dan diumumkan pada Mei 2017 lalu. Mereka yang diberi undangan untuk mengisi form adalah yang level 5. Di dalamnya ada sistem point. Untuk satu review, satu foto, dan satu rating ada poinnya. Waktu itu sekitar bulan April 2017, aturannya adalah siapapun yang sudah bintang 5 diberi undangan dari google melalui email untuk daftar.
“Waktu ada undangan itu, sebenarnya saya belum ada keinginan. Karena masih pesimis akan kemampuan saya untuk mengikutinya. Soalnya ketika melihat video summit tahun lalu, kelihatan kalau ini adalah event besar. Tentu saya merasa minder. Baru hari terakhir tanggal 21 bulan April saya mendaftarkan diri dengan mengirimkan semua persyaratan,” paparnya.
Setelah ditunggu-tunggu, meski menurut Nunung dirinya juga tidak terlalu berharap banyak, akhirnya ada email masuk dari google pada tanggal 21 Mei 2017 sekitar pukul 22.00 WIB yang menyatakan jika dirinya diterima untuk mengikuti conference di Amerika. Sempat ada rasa tidak percaya, karena dari sekian banyak temannya yang juga ikut daftar tidak ada yang diterima.
“Rasanya benar-benar luar biasa. Semua campur aduk. Tapi saat itu berita ini masih saya simpan dari keluarga saya. Karena saya juga belum tahu caranya ngomong sama keluaga di rumah. Apa orang rumah setuju apa enggak. Baru 2 hari kemudian saya bilang ke orang rumah kalau saya mau diberangkatkan google mengikuti conference di Amerika Tapi mereka saat itu pun belum tahu ini gambarannya gimana,” ujarnya dengan wajah berkaca-kaca meneteskan air mata kebahagiaan.
Kini, Nunung Afuah menjadi owner komunitas lokal guide di Blitar. Ia memiliki akses khusus untuk video conference setiap bulan. Owner-owner dari komunitas itu dipertemukan online setiap pertengahan bulan selama 3 atau 4 hari. Disitu, mereka langsung melakukan video conference tatap muka dengan bergiliran dan memakai produk google yaitu hangeout conference. Dalam conference itu, akan dilakukan sharing serta menyampaikan keluhannya untuk diberikan solusi.
“Saya tidak bekerja untuk google, tetapi murni benar-benar membantu secara sukarela,” tegasnya.
Manfaatnya, kata Nunung, sangat banyak baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Seperti orang-orang yang mempunyai UMKM bisa ditambahkan di peta google maps. Selain itu juga wisata akan meningkat. Karena orang-orang yang belum mengetahui lokasi tempat wisata, bisa mengikuti peta google maps.
Google diketahui mempunyai banyak program. Seperti handphone android yang dipakai sehari-hari dan merupakan produk google dalam bentuk operation system (OS). Ada lagi email, namanya gmail, browser dengan nama crome, dan video bernama youtube. Baru untuk peta, namanya adalah google maps.
Google lokal guide ini, kata Nunung, merupakan program yang berada dibawah naungan google maps. Orang-orang yang memberikan kontribusi kepada google maps itulah yang kemudian bernama lokal guide.
Program ini mempunyai komunitas dalam bentuk global, yang koordinasinya dengan google pusat. “Saya sangat senang, karena bisa bertemu dengan orang yang di balik google yang selama ini biasa disebut mbah google. Jadi disana nanti saa akan presentasi, khususnya Blitar,” ucap Nunung.
Nunung Afuah rencananya akan berangkat tanggal 9 Oktober 2017 pukul 06.00 WIB. Dan akan sampai Indonesia lagi pada 19 Oktober 2017. Kegiatan efektifnya sendiri, mulai tanggal 10-14 Oktober 2017.(fat/wir)
Keterangan gambar: Nunung Afuah, satu diantara perwakilan dari Indonesia yang ikut Conference di Amerika asal Blitar.(foto : fathan)