Berawal Hobi, Hingga Mampu Ciptakan Miniatur Truk Sendiri

ADAKITANEWS, Blitar – Hobi yang digemari orang zaman sekarang ini bisa dibilang tergolong unik. Bagaimana tidak, melihat kontes miniatur truk pun bisa menjadi hobi yang semakin lama juga berbuah manis. Terbukti, berawal dari seringnya melihat kontes, Yoni Irawan, lelaki yang saat ini berusia 23 tahun ini mampu membuat miniatur truk sendiri.

========

Pemuda yang akrab disapa dengan nama Yoni ini baru tinggal di Kabupaten Blitar selama 2 bulan. Ia saat ini tinggal di Dusun Tegalrejo Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro. Dalam waktu singkat tersebut pemuda ini menularkan hobinya kepada pemuda-pemudi di Blitar Raya. Sedikitnya ada 30 anggota yang masuk dalam komunitasnya. Ia menjaring anggota melalui medsos, yakni sebuah fanspage facebook pecinta miniature truk-bus area Blitar.

“Saya suka mengoleksi miniatur truk. Jika dilihat dari sebuah foto, hampir tidak ada bedanya dengan truk asli. Biasanya truk mini berukuran 28 x 100 sentimeter,” katanya, Sabtu (05/08).

Yoni mengaku, dirinya juga sering mengajak teman-temannya jika sedang mengikuti atau sekedar melihat kontes miniatur truk, yang sering diadakan di kota tetangga, yakni Kota Malang “Untuk kopdar masih dilakukan sekali, biasanya pada hari Sabtu malam di Pendopo Kanigoro. Rencana untuk bulan depan akan dilakukan kopdar lagi di Daerah Krisik Kecamatan Gandusari,” ungkapnya.

Siapa yang tidak tertarik, jika melihat mobil mini mirip sekali dengan bentuk truk aslinya. Detail-detail yang persis pengerjaan truk yang membutuhkan ketelitian tinggi, menjadikan sebuah hobi ini termasuk hobi yang berkelas.

Bahkan harganya, bisa mulai dari sejuta sampai tak terhingga, Namun, jika dikatakan sebuah hobi sedalam apapun meronggoh kocek pasti akan tetap dibeli. “Harga tidak menghianati barang itulah yang terucap,” ucap Yoni.

Seringnya melihat kontes, truk miniature yang awalnya didapat dari hasil membeli, kini Yoni dan keluarga mulai membuat truk miniatur sendiri. Nah, untuk membedakan truk miniatuir jenis lain adalah adanya penambahan audio mini.

Selain untuk menunjang hobinya, truk miniatur ini juga mulai dilirik oleh berbagai pecinta mobil mini. Sehingga, bisa dijadikan sebuah usaha untuk menambah penghasilan keluarga. “Memang untuk usaha truk miniatur masih berkembang di daerah domisili saya, yakni Dampit Malang. Namun, untuk kedepannya semoga cepat berkembang di area Blitar,” harapnya.

Menurut Yoni, detail dan kerumitan pada rangka itulah kesulitan yang sering dialami bagi pengrajin truk miniatur. Jika dilakukan secara terus menerus pengerjaan truk mini ini bisa selesai kisaran waktu dua minggu hingga sebulan.

Tahapan awal adalah merencanakan konsep, untuk menirukan jenis truk apa yang akan dibuat miniatur. Yang kedua pembuatan rangka, karena detail dan bahan kayu yang digunakan juga harus menggunakan kualitas bagus, seperti kayu jati. Kemudian dilakukan pengecatan yang tak cukup hanya sekali dua kali kuas, namun harus berkali-kali, agar body truk miniatur terlihat rapi dan halus.

Tahap selanjutnya menempelkan stiker, yang wajib disesuaikan dengan truk asli yang ditiru. Setelah body truk miniatur selesai, langkah selanjutnya menyiapkan rangka ban dengan menggunakan bahan besi. Untuk ban truk mini bisa menggunakan troly etalase ataupun ban kayu.

“Pemakuan atau pemasangan ban harus kuat. Untuk membuat truk miniatur semakin menarik, bisa ditambahkan hiasan lampu, penutup terpal, dan audio mini. Karena ciri khas truk miniatur saya adalah audio mini,” ujar Yoni.

Untuk menjalankan truk miniatur ini, lanjut Yoni, tidak menggunakan sebuah alat kontrol atau mesin. Namun, cukup menggunakan tongkat penarik yang dikaitkan dari rangka bagian depan mobil. Penggunaan acu hanya digunakan untuk pemutaran audio mini. “Ya bisa dikatakan sekedar pajangan tidak untuk dijalankan, makanya hanya menggunakan tongkat penarik,” imbuhnya.(fat)

Keterangan gambar: Truk miniatur milik Yoni Irawan.(ist)

Related posts

Leave a Comment