Manfaatkan Lahan Hutan Pucuk untuk Tanam Porang

ADAKITANEWS, Lamongan – Tingginya nilai ekonomi tanaman porang mendorong M Novian, pemuda asal Desa Wanar Kecamatan Pucuk bersama lima temannya untuk membudidayakan tanaman yang masuk kategori umbi-umbian tersebut.

M Novian, bersama Anis M, Muh Rizal, Herianto, Yulianto, dan Sarjono mendirikan PT Berkah Novarrys Jaya (BNJ). PT tersebut sengaja dibentuk untuk mewujudkan perkebunan porang yang dharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan warga.

“Alhamdulillah, hari ini kami sudah mulai membuka lahan Pertanian dan Perkebunan atas nama PT BNJ untuk tanaman porang,” kata M Novian, Senin (15/02).

M Novian melanjutkan, rencananya PT BNJ akan memulai menanam di lahan seluas 6 hektare. Targetnya, sampai akhir tahun 2021 bisa tercapai 25 hektare baik untuk tanaman porang atau perkebunan kayu balsa. “Jika semua bisa berjalan sesuai tahapan, diperkirakan dalam waktu dua tahun kedepan sudah bisa dipanen,” ungkap M Novian.

Senada dengan itu, salah satu founder PT BNJ, Yulianto menjelaskan, bahwa Porang adalah sumber pangan alternatif yang mulai jadi trend sejak 10-15 tahun yang lalu di Indonesia. “Setelah 25 hektare tersebut tertanam semua, insyaAllah kedepan kami juga akan membuat pabrik untuk pengolahannya, mungkin di Gresik atau di wilayah Lamongan nantinya kita belum memutuskan,” terangnya.

Yulianto menjelaskan, ia mengungkapkan asal muasal sejarah porang yang diduga berasal dari dataran tropis Kepulauan Andaman di India, kemudian menyebar ke arah timur melalui Myanmar, Thailand dan masuk ke Indonesia. “Kebutuhan atas porang di Indonesia kian meningkat, terlebih porang adalah alternatif sumber pangan dan seluruh bagian tanaman laku dijual baik untuk kosmetik, obat, insdustri, dan makanan,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT BNJ, Muh Rizal menambahkan, mulai hari ini perdana untuk penanaman kayu basah dan sekitar 6 bulan ke depan kita akan tanam bibit porang nya karena masih dalam proses pembibitan.“Visi BNJ adalah pelopor sumber pangan alternatif, kita ingin Indonesia yang negara agraris dan memiliki tanah yang sangat subuh tidak Boleh kalah dengan China,” bebernya.

Hal besar inilah lanjut Muh Rizal, akan dimulai dari daerah Pucuk Lamongan sebagai pionir Porang di Jawa timur. Kedepan, PT BNJ bisa dijadikan pusat kajian porang dan menjadi destinasi ekowisata kelak,” tuturnya.(prap)


Keterangan gambar: M Novian bersama Rekan di Lahan PT.BNJ di Badu, Wanar, Pucuk Kabupaten Lamongan.(ist)

Related posts

Leave a Comment