Makin Cantik Saat Pandemi

Kewajiban memakai masker saat keluar rumah kini semakin digalakkan. Meski awalnya risih dan kurang nyaman dengan kebiasaan baru tersebut, masyarakat akhirnya mulai menyadari pentingnya menggunakan masker di tengah masa pandemi.

Kebiasaan memakai masker tersebut kemudian menyenggol para kreatif-kreatif muda untuk membuat berbagai inovasi terkait penggunaan masker. Misalnya motif masker batik, motif gambar lucu untuk anak-anak, hingga aksesoris tambahan lainnya agar pengguna masker semakin nyaman.

Salah satu aksesoris masker yang kini masih menjadi trending, khususnya bagi hijaber adalah konektor. Yakni aksesoris untuk menghubungkan tali pengikat masker agar tetap bisa digunakan di luar hijab.

Kesempatan itupun tidak disia-siakan oleh kreator rajut asal Kota Kediri Jawa Timur, Siti Nur Aisah. Bahkan saat ini, konektor rajut hasil karya tangannya mulai laris manis dipesan para hijaber, baik dari dalam maupun luar daerah.

“Awalnya dipesan oleh teman-teman sendiri. Kemudian banyak yang suka hingga ikut men-share ke teman-teman mereka lainnya hingga pesan ke saya langsung,” ucap ibu anak satu ini.

Aisah, begitu warga RT 13/RW 3 Kelurahan Singonegaran Kota Kediri ini disapa mengaku, pesanannya selalu dating silih berganti. Bahkan tak jarang ia harus memberi janji bagi pemesan untuk menunggu hingga pesanan sebelumnya selesai dikerjakan. “Ini sudah menumpuk. Jadi terpaksa yang pesan harus antre,” imbuhnya.

Bagi para hijaber, memakai konektor bukan hanya memudahkan mereka saat menggunakan masker di luar hijab. Tetapi juga menambah kesan cantik dengan motif bunga atau warna sesuai dengan selera masing-masing.

Biasanya, para hijaber akan memakai masker di dalam hijab dengan mengalungkan tali pengikat masker di telinga atau dilingkarkan di belakang kepala. Tetapi dengan adanya konektor, mereka tidak lagi dipersulit saat hendak memasang atau memakai masker.

“Banyak pemesan yang request sendiri motif dan warnanya. Mereka bisa searching di internet kemudian memesan ke saya,” tambah Aisah yang saat ditemui masih sibuk membuat simpul dan anyaman dari benang rajutnya.

Meski sudah banyak perajut yang membuat produk serupa, pemesan cenderung memilih rajutan buatan Aisah karena selain detil dan kualitasnya dinomor satukan, harga konektor maupun hasil rajutnya juga jauh lebih murah.

“Saya tidak memasang harga tinggi. Yang penting sudah cukup laba saat membeli bahan dan ongkos lelah. Lagi pula kegiatan merajut ini juga untuk mengisi waktu luang saya saat masa pandemi di rumah,” tegasnya.

Dengan konektor buatannya, Aisah berharap masyarakat dapat terus menerapkan protokol kesehatan dengan selalu mengenakan masker, ditambah dengan menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan.(kur)

Keterangan gambar: Siti Nur Aisah saat mengerjakan salah satu konektor pesanan langganannya.(foto: kurniawan)

Related posts

Leave a Comment