ADAKITANEWS, Tulungagung – Menjelang hari raya Idul Adha atau idul Kurban, tidak hanya permintaan hewan ternak yang mengalami peningkatan. Namun perajin pisau di sentra industri kecil pandai besi di Desa Kiping Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung juga mengalami peningkatan pesanan hingga 10 persen. Diantaranya pisau yang biasa digunakan untuk menguliti hewan kurban, mengiris daging, dan memotong tulang.
Salah satu perajin yang kebanjiran pesanan itu diantaranya Mujianto. Perajin pisau di Desa Kiping ini membuat pisau dengan berbagai macam ukuran dengan memanfaatkan plat baja bekas pengikat peti kemas yang banyak dijual di sekitar daerahnya. “Untuk membuat pesanan pisau, setiap hari saya menghabiskan sekitar 30 hingga 40 kilogram plat baja, untuk menghasilkan pisau sebanyak 30 kodi atau 600 bilah pisau,” kata Mujianto.
Untuk mendapatkan pisau yang tajam dan banyak digemari pelanggannya, plat baja bekas tersebut oleh Mujianto dipotong-potong sesuai keinginan. Selanjutnya plat baja dikerjakan melalui beberapa proses pengerjaan mulai pembakaran, ditempa, dan pengasahan menggunakan gerinda, sehingga menghasilkan pisau yang tajam dan awet.
Mujianto yang telah menekuni usahanya ini sejak 1990, dalam satu bulan terakhir menjelang Idul Kurban mengalami peningkatan hingga 10 persen. Jika hari biasa setiap harinya hanya menyelesaikan pisau pesanan sebanyak 30 kodi. Namun saat ini pesanan meningkat menjadi 35 kodi. “Seperti tahun lalu, setiap menjelang hari Kurban, pesanan meningkat,” lanjut Mujianto.
Pisau-pisau yang dibuat secara tradisional ini banyak dipesan oleh pedagang pisau dari Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sendiri. Dan biasanya, pisau-pisau ini digunakan untuk keperluan pemotongan hewan kurban.
Untuk memenuhi semua pesanan, Mujianto yang mempekerjakan empat orang karyawan terpaksa harus lembur hingga malam hari. Pisau-pisau tersebut dijual ke pelanggannya dengan harga bervariasi, tergantung ukuran pisau. Untuk pisau ukuran kecil seharga Rp 5.000, untuk pisau ukuran sedang seharga Rp 10 ribu, dan ukuran besar seharga Rp 15 ribu per bilah pisau.(ta1)
Keterangan gambar : Perajin pisau di Tulungagung sedang mengerjakan pesanan pisau.(foto : acta cahyono)