ADAKITANEWS, Kota Blitar – Pembangunan Pasar Legi Kota Blitar pasca kebakaran pada Juni 2016 lalu, sampai sekarang masih belum jelas. Usulan dana bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar untuk pembangunan ulang pasar itu ke Pemerintah Pusat juga belum jelas realisasinya.
Kondisi tersebut membuat para pedagang semakin resah. Sebab sudah lebih dari setahun setelah terbakar, belum ada upaya dari Pemkot Blitar untuk membangun ulang pasar itu. Pemkot hanya membangunkan kios sementara di area parkir pasar untuk menampung pedagang yang kiosnya terbakar.
Hasil pantauan Tim Adakitanews.com, kondisi kios sementara juga sepi. Banyak pedagang yang tidak berjualan di kios sementara. Menurut salah satu pedagang pakaian di pasar legi, Sulastri, 43, sampai saat ini belum ada kabar pembangunan pasar. Bahkan pendataan dari Pemkot pun juga belum ada. Padahal sudah dijanjikan setelah lebaran lalu, akan ada kejelasan terkait pembangunannya.
“Sampai sekarang belum ada kabar lagi. Padahal kan sudah setahun lebih. Sebenarnya kami tidak betah berjualan di kios sementara, kondisinya sepi. Dan otomatis mengurangi pendapatan kami,” kata, Rabu (23/08)
Ditemui terpisah, Wakil Walikota Blitar, Santoso mengatakan, dana pembangunan ulang Pasar Legi cukup besar. Kalau hanya mengandalkan APBD Kota Blitar tidak akan mencukupi. Untuk itu, Pemkot Blitar sudah berupaya mengusulkan dana bantuan ke Pemerintah Pusat. Hanya saja dana bantuan dari Pemerintah Pusat sampai sekarang belum turun.
“Targetnya pada 2018, pembangunan Pasar Legi sudah harus dilakukan. Mudah-mudahan dana bantuan dari Pemerintah Pusat segera turun,” ungkap Santoso, Rabu (23/08).
Dari data yang ada akibat kebakaran Pasar Legi Kota Blitar Juni 2016 lalu, jumlah kios dan los yang terbakar mencapai 1.772 unit dari total 2.200 unit. Paska terbakar, aktivitas pasar lumpuh. Pemkot Blitar baru membangunkan tempat penampungan sementara untuk pedagang pada Januari 2017.(fat/wir)
Keterangan gambar: Kondisi kios sementara Pasar Legi Kota Blitar saat ini.(foto : fathan)