Nobar Film G 30 S/PKI, Upaya Tepis Stigma Negatif “Sarang Komunis”

ADAKITANEWS, Kota Madiun – Kodim 0803 Madiun mengadakan kegiatan nonton bareng (nobar) film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G 30 S/ PKI, di Lapangan Koramil Taman Kelurahan Mojorejo, Selasa (26/09) malam.

Menurut Komandan Kodim 0803 Madiun Letkol Infanteri Rachman Fikri, kegiatan pemutaran video kesaksian pelaku sejarah korban keganasan PKI, merupakan salah satu upaya menghapus stigma atau anggapan yang salah selama ini, bahwa Kota Madiun merupakan sarang PKI.

“Kami berusaha mengubah anggapan atau pemahaman di masyarakat jika selama ini banyak masyarakat yang menjadi korban PKI, termasuk Madiun sebagai sarangnya PKI yang dikenal saat peristiwa tahun 1948,” jelas Rachman Fikri, Selasa (26/09) malam sebelum pemutaran film.

Sebelum pemutaran film G 30 S/PKI, juga dilakukan pemutaran video kesaksian sejarah yang menampilkan KH Khoiri, H Makruf Nawawi, serta Mbah Mudayat. Ketiga narasumber tersebut bercerita bagaimana PKI memperlakukan mereka setelah ditangkap.

Letkol Inf Rachman Fikri menuturkan, untuk mendapatkan narasumber sebagai pelaku sejarah sangatlah tidak mudah. Masalah utamanya, rata – rata mereka sudah berusia lanjut dan mudah lupa alias pikun.

“Selama kita melakukan pencarian berhasil menemukan tiga orang pelaku tersebut, yang menjadi korban keganasan PKI. Namun kita tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus mengupdate atau memperbarui video bila menemukan pelaku sejarah lainnya yang menjadi korban kekejaman PKI,” lanjut Letkol Inf Rachman Fikri.

Dandim menyampaikan, sebenarnya banyak permintaan untuk pemutaran video kesaksian pelaku sejarah. Latar belakang pembuatan video tersebut, lanjut Dandim, karena banyaknya masyarakat yang menyampaikan jika Kota Madiun diidentikkan sebagai sarangnya komunis.

Secara khusus Letkol Inf Rachman Fikri menginginkan jika nantinya dalam pembuatan video atau film dapat memberikan referensi kepada generasi muda khususnya di Kota Madiun, agar benar – benar mendengar secara langsung dari sumber pelaku sejarah, korban keganasan PKI.

“Generasi muda wajib menjadi benteng dari upaya pemutarbalikan fakta sejarah. Oleh karenanya generasi muda untuk tidak minder dan percaya diri,” tegas perwira dengan dua melati di pundaknya tersebut.

Acara yang digelar di Lapangan Koramil Taman Kelurahan Mojorejo tersebut dipenuhi ribuan penonton baik dari unsur TNI, Polri, Banser, FKPPI, serta masyarakat umum lainnya. Film tersebut diputar mulai sekitar jam 20.00 WIB, dengan durasi film yang mencapai empat jam setengah.(bud)

Keterangan gambar : Suasana nobar film G30S/PKI di lapangan Mojorejo.(foto : budiyanto)

Related posts

Leave a Comment