ADAKITANEWS, Kota madiun – Hanya dalam tempo sekitar dua jam, uang senilai Rp 1,4 miliar yang disediakan saat penukaran uang baru oleh Bank Indonesia (BI) cabang Kediri bekerjasama dengan BNI, BRI, dan Bank Jatim ludes, Rabu (07/06).
Masyarakat Madiun yang ingin memiliki uang baru terlihat sudah berkumpul di alun-alun Kota Madiun sejak pukul 14.00 WIB. Meskipun penukaran baru dilayani mulai pukul 15.00 WIB. Dan benar saja, masyarakat langsung merangsek berebut ingin berada di barisan terdepan saat empat mobil dari masing-masing bank yang membawa uang jenis terbaru.
Menurut Asisten Manajer BI Kediri, Kaya Budi Muntaru, dalam setiap operasional transaksi penukaran masing-masing bank mendapatkan jatah uang Rp 370 juta. “Setiap bank mendapat jatah Rp 370 juta dengan pecahan mata uang Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000 dan Rp 2.000,” jelas Budi, kepada Tim Adakitanews.com di lokasi penukaran.
Budi melanjutkan, setiap orang dapat menukar uang maksimal Rp 3,7juta untuk satu paket pecahan Rp 20.000 sebanyak Rp 2 juta, pecahan Rp 10.000 sebanyak Rp 1 juta, pecahan Rp 5.000 sebanyak Rp 500 ribu, dan pecahan Rp 2.000 sebanyak Rp 200 ribu. “Untuk melayani tingkat kebutuhan masyarakat Madiun, minggu depan kami akan hadir lagi pada tanggal 14 Juni dan 21 Juni,” lanjut Budi.
Berbeda dengan jasa penukaran uang yang banyak ditemui di pinggir jalan, penukaran uang yang digagas oleh Bank Indonesia cabang Kediri ini tidak dikenakan biaya tambahan jasa. Selain di alun-alun, Budi menyampaikan, jika warga juga dapat menukarkan uang di seluruh bank di kantor cabang wilayah Karesidenan Madiun setiap Selasa dan Kamis.
Ia mengimbau kepada warga agar menukarkan uang di bank resmi agar terhindar dari mata uang palsu. Selain itu, penukaran uang di bank juga tidak dikenakan biaya.
Sementara itu Arif Rahmawati, warga Sendangrejo Kota Madiun yang ikut dalam antrean itu mengaku rela menunggu lebih dari satu jam demi menukarkan uang pecahan Rp 5.000 dan Rp 2.000. “Saya mengantre lebih dari satu jam, mau tukar Rp 700 ribu,” katanya.
Uang itu, lanjut Arif, akan dia bagikan ke keponakannya pada lebaran nanti.
Begitu juga dengan Dewi Lestari, warga Mojopurno Kota Madiun yang mengaku rela mengantre sejak pukul 13.00 WIB demi menukar uang Rp 3.700.000. “Daripada di pinggir jalan, mahal. Tukar Rp 100 ribu, bayar Rp 110 ribu. Mendingan di sini,” katanya.
Ia juga menyarankan agar ke depan proses penukaran uang baru memakai nomor antrean. “Supaya tidak desak-desakan seperti tadi,” imbuh Dewi.(bud)
Keterangan gambar: Ilustrasi.(google.com)