ADAKITANEWS, Jombang – Ada yang unik dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 yang diadakan di alun-alun Kabupaten Jombang, yang dipimpin langsung oleh Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, Kamis (17/08).
Peringatan Hari Kemerdekaan RI yang biasanya dilaksanakan hanya dengan upacara pengibaran Bendera Merah Putih, tahun ini digelar sebuah drama kolosal yang menggambarkan sebuah perjuangan rakyat Jombang melawan para penjajah.
Dalam drama kolosal yang disajikan tersebut, terlihat para pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Jombang berpakaian layaknya masyarakat tempo dulu dan tentara Belanda lengkap dengan senjata. Adegan perkelahian sampai penembakan yang dilakukan oleh tentara-tentara Belanda kepada rakyat pun terlihat begitu nyata. Tidak hanya itu, adegan pemboman pada replika rumah warga juga seperti perang sesungguhnya.
Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko memaparkan bahwa drama kolosal yang disajikan itu berkat gagasan para Pimpinan Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Kabupaten Jombang dengan tujuan untuk meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap tanah air Indonesia.
“Dari penampilan drama kolosal yang digagas oleh rekan-rekan Forpimda ini menggambarkan begitu beratnya aksi para pejuang kita dahulu. Maka dari itu dengan penampilan ini kami mempunyai tujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air kepada masyarakat,” ungkap Bupati Jombang saat diwawancarai setelah acara upacara bendera.
Sementara itu Bupati Jombang memaknai kemerdekaan ini sebagai bentuk kemerdekaan yang bukan hanya kemerdekaan dalam keamanan dan ketenteraman saja, melainkan kemerdekaan secara ekonomi, politik dan sosial serta budaya. “Kemerdekaan ini merupakan kemerdekaan secara ekonomi, politik, sosial dan budaya,” ujarnya.
Diketahui, drama kolosal yang disajikan tersebut merupakan sebuah rangkaian acara dari HUT RI ke-72 yang sebelumnya juga dilaksanakan upacara bendera dan pembacaan naskah Proklamasi pada detik-detik hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia di alun-alun Jombang.(ar)
Keterangan gambar: Pengibaran bendera merah putih. (bawah) Drama kolosal.(foto:adi rosul)