Banjir Semakin Meluas, DPRD: Pemkab Lamongan Belum Ada Langkah Konkret

ADAKITANEWS, Lamongan – Banjir yang semakin meluas melanda wilayah Lamongan beberapa hari ini selain karena intensitas hujan yang sangat tinggi juga akibat meluapnya sungai bengawan Solo. Setidaknya ada 8 kecamatan yang terendam banjir, aktivitas warga lumpuh total.

Selain itu, sejumlah jalan lintas masuk desa juga banyak yang ditutup oleh warga karena genangan air yang semakin meluas ke permukiman warga terdampak. Ratusan hektar sawah tambak milik warga juga rusak parah akibat diterjang banjir.

Menanggapi tersebut Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lamongan Abdul Shomad sangat menyayangkan sikap pemerintah Kabupaten Lamongan belum ada langkah konkret untuk menangani banjir yang menerjang di sejumlah kecamatan tersebut.

“Banjir yang melanda kecamatan Karangbinangun, Glagah, Turi, Deket, Kalitengah, Karanggeneng dan beberapa kecamatan lain, memang banjir rutinan yang terjadi setiap tahun,” ujar Abdul Shomad saat meninjau banjir di Kecamatan Turi, Minggu (10/01).

Dia mengatakan, selain karena curah hujan yang sangat tinggi dan faktor alam. Faktor teknisnya banjir meluap seperti ini karena pemerintah tidak maksimal menormalisasi sungai dan waduk, mereboisasi lahan dan hutan, pembersihan sungai dari enceng gondok dan sampah.

“Coba kita lihat sepanjang kali Blawi, volume enceng gondok luar biasa penuh. Ini dibiarkan berlarut-larut oleh pemerintah Lamongan. Semestinya pemerintah sudah punya konsep dan langkah konkret untuk antisipasi banjir tahunan seperti ini,” ungkapnya.

Politisi asal PDIP itu mengungkapkan, rakyat Lamongan hingga saat ini belum melihat tindakan langkah nyata itu. Program diesel di sluis Kuro yang dicetuskan era pemerintah dulu belum juga bisa maksimal .

“Rakyat menunggu dan sangat berharap pemerintah sekarang segera mengambil langkah konkret agar kerugian banjir tidak meluas lagi, jangan terkesan diam saja,” tutur Shomad.

Menurutnya, ada yang cukup miris lagi, genangan air ketika curah hujan tinggi di Lamongan kota hingga sampai di atas mata kaki genangannya. Kok bisa terjadi ini padahal Lamongan kota datarannya agak tinggi jadi air lebih cepat mengalir ke bawah.

“Ini gorong-gorong saluran drainese air perkotaaan yang mampet atau tidak normal. Sekali lagi rakyat butuh solusi yang cerdas, tepat dari pemerintah Lamongan yang sangat megilan ini,” tandasnya.(prap)

Keterangan gambar: Warga Kecamatan Turi menutup akses jalan masuk kampung.(ist)

Related posts

Leave a Comment