Bangunan Pasar Kanigoro Dikeluhkan, Dewan Gelar Hearing

ADAKITANEWS, Blitar – Puluhan pedagang Pasar Kanigoro yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Kanigoro Sri Rejeki mendatangi kantor DPRD Kabupaten Blitar untuk hearing bersama dewan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), mantri pasar, serta pihak konsultan, Selasa (02/07).

Hearing ini sengaja digelar oleh dewan karena ada keluhan dari pedagang terkait penataan bangunan Pasar Kanigoro baru yang berada di Kelurahan Satreyan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kanigoro Sri Rejeki, Andah Wiyati mengatakan, sejumlah keluhan para pedagang diantaranya terkait ukuran lapak masing-masing pedagang, meja cor untuk berjualan ketinggian, serta banyaknya pedagang Pasar Kanigoro yang grosir dikhawatirkan tidak mendapat tempat.

“Kita minta cor yang ada di pinggir juga dirombak. Jika bangunan memang sudah tidak bisa diubah, kita minta dibangunkan di tepi atau di luar mepet dinding pagar bagi yang grosir. Jika pemerintah tidak ada dana, kami siap swadaya,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, M Rifai mengatakan, tujuan hearing kali ini untuk mencari solusi terkait keluhan dari pedagang. Dalam hearing pihaknya mendorong dinas untuk redesign bangunan Pasar Kanigoro baru. Sementara untuk ketinggian meja, ia menyebut ada kesalahan persepsi pedagang, dimana pembangunan meja tersebut memang belum selesai.

“Nah, karena nanti masih ada penambahan ketinggian pada lantai, sehingga tinggi meja akan sesuai dengan perencanaan,” kata Rifai.

Sementara itu, Sekretaris Disperindag Kabupaten Blitar, Sri Astuti mengatakan, hearing merupakan upaya untuk mewadahi keinginan para pedagang. Pemda sendiri berharap Pasar Kanigoro nanti sebagai embrio pasar yang berstandar SNI. Sehingga penataan pasar mulai dari manajemen, pengelolaan, serta zonasi harus dilakukan sebaik mungkin.

“Kita akui tidak bisa mewadahi keinginan pedagang secara maksimal, tapi kita memastikan akan tetap mengakomodir keinginan para pedagang,” ungkapnya.

Sementara itu, Konsultan Perencana Pembangunan Pasar, Yossi Kurniawan mengatakan, ada kesalahan persepsi dari para pedagang. Menurutnya, pembangunan meja memang belum selesai, sehingga kelihatan cukup tinggi. Karena pada pembangunan tahap kedua ini, pada lantai akan ditambah ketinggiannya (dikeramik) sehingga tinggi meja akan sesuai perencanaan.

“Kita akui waktu pemberian gambaran tentang bangunan meja tidak ada pedagang. Tapi kita melibatkan mantri pasar yang kita harapkan bisa menyampaikan ke pedagang. Namun kemungkinan penjelasannya kurang detail, sehingga menjadi salah persepsi,” paparnya.

Yossi menambahkan, penataan pasar sudah direncanakan sebaik mungkin. Baik untuk pedagang grosir, eceran, kain, sayur, dan lain-lain. Saat ini pihaknya masih fokus pada perencanaan tahap kedua yang meliputi IPAL, hydran, dan lain-lain.(fat/wir)

Keterangan gambar: Suasana hearing.(foto : fathan)

Related posts

Leave a Comment