Agustus Ini, Kota Kediri Deflasi 0,08 Persen

ADAKITANEWS, Kediri – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri dalam rilisnya menyampaikan, pada Agustus 2021 terjadi deflasi di Kota Kediri sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,05 pada Juli, dan menjadi 105,96.

Kepala BPS Kota Kediri Lilik Wibawati mengatakan, dari 8 kota IHK di Jawa Timur, lima diantaranya mengalami inflasi dan tiga kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,37 persen dan deflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 0,16 persen. “Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan sebagian indeks kelompok pengeluaran sedangkan deflasi adalah penurunan harga dari indeks kelompok pengeluaran,” ungkapnya.

Dijelaskan Lilik, perubahan harga menurut kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau terjadi deflasi sebesar 0,76 persen. Sementara kelompok pakaian dan alas kaki stabil, dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar terjadi inflasi sebesar 0,77 persen.

“Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga inflasi 0,02 persen, kelompok kesehatan inflasi 0,14 persen, kelompok transportasi inflasi 0,17 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan inflasi 0,10 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya stabil, kelompok pendidikan deflasi 0,77 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran stabil, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya deflasi sebesar 0,24 persen,” jelentrehnya.

Dalam rilis BPS Kota Kediri tersebut juga disampaikan bahwa tingkat inflasi Kota Kediri tahun year to date (ytd) atau kalender Agustus 2021 adalah sebesar 0,56 persen dan tingkat inflasi year on year(yoy) atau tahunan (Agustus 2021 terhadap Agustus 2020) sebesar 1,39 persen.

Beberapa komoditas utama yang mendorong inflasi pada Agustus 2021, antara lain kontrak rumah, minyak goreng, tukang bukan mandor, iuran bulanan RT, pemeliharaan atau service, pisang, tomat, Sekolah Dasar, rokok kretek filter dan buah naga. Sedangkan komoditas yang menyebabkan deflasi pada Agustus 2021 diantaranya cabai rawit, Sekolah Menengah Pertama, beras, cabai merah, kangkung, bawang merah, emas perhiasan, daging ayam ras, susu bubuk dan sawi hijau.

Beberapa hal yang perlu diwaspadai di bulan September 2021 ini, kata Lilik, di antaranya adalah pertumbuhan penderita covid-19 yang cukup mengkhawatirkan dan perpanjangan PPKM yang kemungkinan berimbas terhadap daya beli dan aktivitas pasar.

“Selain itu, perlu juga diwaspadai kenaikan cukai rokok per 1 Februari 2021 yang bisa berimbas terhadap harga rokok setiap bulannya. Serta kewaspadaan gagal panen pada komoditas kebutuhan pangan yang terpengaruh perubahan iklim,” tutupnya.

Informasi lengkap terkait data inflasi dan data statistik lainnya, masyarakat bisa mengunduh secara langsung melalui website resmi BPS Kota Kediri di https://kedirikota.bps.go.id.(*/kur)


Keterangan gambar: Perkembangan Tingkat Inflasi di Kota Kediri, 2019-2021.(bpskotakediri)

Related posts

Leave a Comment