6 Tahun Di Hongkong, TKW Asal Madiun Tanpa Kabar

ADAKITANEWS, Madiun – Untaian doa sepanjang waktu selalu dipanjatkan kepada Tuhan demi keselamatan, kesehatan, serta kesuksesan anak perempuan tercintanya di perantauan. Adalah Sutarti, 51, ibu yang selama 6 tahun lebih menunggu kabar dari Atika Yanu Arani, 31, yang menjadi TKI di Hongkong sejak tahun 2011 silam.

=========

“Anak saya sudah menjadi TKI selama Enam tahun di Hongkong. Tapi saya tidak diketahui dengan pasti keberadaannya,” urai Suharti mengawali ceritanya.

Masih menurutnya, sekitar dua bulanan saat masih awal di Hongkong, anaknya pernah sekali memberi kabar jika dirinya dalam keadaan baik-baik saja. Namun hal itu, ternyata adalah komunikasi pertama sekaligus yang terakhir, yang terjadi pada ibu dan anak tersebut.

Atika sendiri diketahui hanya memiliki ijazah SMP karena. Meski sebenarnya, yang bersangkutan pernah duduk di bangku SMA namun hanya sampai kelas dua.

Sutarti mengatakan, keluarga bukannya tanpa usaha. Mereka sudah berusaha menghubungi pihak PT yang memberangkatkannya namun tidak ada hasilnya. Karena ternyata, Atika sudah putus kontrak atau pindah ke majikan lain sehingga sudah bukan tanggung jawab PT tersebut.

“Kebetulan PT yang memberangkatkannya berasal dari Salatiga Jawa Tengah dan namanya saya lupa. Mereka memberikan jawaban jika Atika bukan tanggung jawab mereka lagi karena sudah putus kontrak,” lanjut Suharti dengan raut sedih.

Sebenarnya, pernah ada tetangga satu kampung yang kebetulan bekerja di Hongkong dan pernah bertemu dengan Atika. Namun saat dimintai nomor kontak, Atika menolak dan hanya mengatakan jika dirinya baik-baik saja serta tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Bahkan hingga tetangga yang pernah bertemu tersebut sudah pulang kampung, Atika tidak pernah diketahui keberadaannya.

“Kami tidak pernah punya masalah atau konflik atau apapun namanya,” urai Sutarti.

Untuk menutupi rasa kangen kepada anak perempuannya, Sutarti yang juga tinggal bersama adiknya, Supriyanto, 45, dan anak keduanya, Anggoro Tri Widiyanto, 26, membuka warung makan dan jalanan yang berada di depan rumah, di Dusun/Desa Banaran RT 7/RW 1 nomor 227 Kecamatan Geger Kabupaten Madiun.

Sutarti, masih sangat ingat betul sebelum berangkat jika anaknya bercita-cita ingin membahagiakan keluarganya. Dan hal itulah yang sering membuatnya semakin bersedih. Sutarti sendiri selalu mengharap dan berdoa jika anaknya selalu sehat tanpa kurang suatu apapun.(bud)

Keterangan gambar : Sutarti ditemani Supriyanto sedang memegang foto dari Atika.(foto : budiyanto)

Related posts

Leave a Comment