Kementerian ESDM Resmikan Sumur Bor Air Bersih di 3 Kota

ADAKITANEWS, Kediri – Kepala Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dr Eko Budi Lelono, bersama dengan Wakil Bupati Kediri, Drs H Masykuri, M.M., Plt Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo, M.M., Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Ir Sunyata dan Kepala Seksi Inventarisasi Geologi dan Air Tanah, Ir Ramadi Seno, melakukan peresmian sumur bor air bersih yang dibangun oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, Jumat (01/02).

Sumur bor yang dibangun pada tahun anggaran 2018 tersebut, berada di tiga wilayah di Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Kediri, Kota Kediri dan Kabupaten Tulungagung. Peresmian sumur bor sendiri, dipusatkan di lokasi sumur bor Desa Puhjajar Kecamatan Papar Kabupaten Kediri, dan dihadiri oleh para pejabat Kementerian ESDM, Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, pejabat di lingkungan Kabupaten Kediri, serta masyarakat Desa Puhjajar.

Peresmian ini menandakan bahwa sumur bor yang telah dibangun pada tahun 2018 tersebut dapat secara penuh digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Kegiatan ini, juga dimaksudkan sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pemerintah pusat, yakni Kementerian ESDM bekerjasama dengan pemerintah daerah telah memiliki program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat berupa pengentasan daerah sulit air melalui program pengeboran air tanah dalam.

Hal ini dilakukan untuk memberikan solusi bagi masyarakat di wilayah Jawa Timur, yang beberapa daerahnya masih mengalami permasalahan penyediaan air bersih karena kondisi alamnya.

Diketahui, program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam di Kementerian ESDM sudah dimulai sejak awal tahun 2000-an. Terhitung dari tahun 2005 sampai dengan 2018, sudah ada sebanyak 2288 unit sumur bor yang telah dibangun dengan kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 144,4 juta meter kubik per tahun, untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat di daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Secara keseluruhan, sumur bor tahun 2018 di Kabupaten Kediri ada sebanyak 4 unit. Di Kota Kediri sebanyak 1 unit, dan di Kabupaten Tulungagung sebanyak 2 unit.

Rinciannya yakni di Desa Puhjajar dan Desa/Kecamatan Papar, Desa Mlati dan Desa Ploso Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, di Kelurahan Campurejo Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, serta di Desa Tanggul Welahan dan Desa/Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.

Sumur-sumur bor tersebut, memiliki spesifikasi teknis yaitu kedalaman sumur antara 100 sampai 125 meter, debit air rata-rata 2 liter per detik, dengan konstruksi pipa besi galvanis diamater 6 inci.

Pasokan listrik sumur bor, berasal dari genset dengan kapasitas 10 – 15 kVA, menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter. Dan setiap sumur bor mampu melayani kebutuhan air bersih sampai dengan 2.800 jiwa penduduk.

Seiring dengan keberhasilan program dalam mengentaskan permasalahan air bersih di daerah sulit air, Kementerian ESDM terus berupaya menambah anggaran agar program ini bisa lebih banyak menjangkau masyarakat di daerah sulit air. Hal ini dikarenakan jumlah daerah sulit air bersih di Indonesia masih cukup banyak, yang ditandai dengan masih banyaknya permintaan bantuan sumur bor air tanah dalam dari berbagai wilayah di Indonesia.

Untuk diketahui, pada tahun anggaran 2018, Kementerian ESDM sudah membangun sumur bor sebanyak 506 unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan target sumur bor pada tahun 2017. Sementara pada tahun anggaran 2019 ini, target jumlah unit sumur bor yang akan dibangun oleh Kementerian ESDM ditingkatkan kembali menjadi 650 unit.(adv/kominfo/*/kur)

Keterangan gambar: Peresmian sumur bor oleh Kementerian ESDM di Desa Puhjajar Kecamatan Papar Kabupaten Kediri.(dok. Dinas Kominfo Kab Kediri)

Related posts

Leave a Comment