Uniknya Lomba Jamu Gendong, Presentasikan Khasiat sampai Lenggak-Lenggok Genit Penjual

ADAKITANEWS, Tulungagung – Untuk mempopulerkan jamu tradisional kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menggelar lomba jamu gendong, di aula kantor dinas, Kamis (31/08).

Sekitar 56 penjual jamu gendong ikut ambil bagian dalam lomba yang digelar dalam rangkaian peringatan HUT ke-72 Republik Indonesia.

Peserta mengikuti lomba jamu gendong dengan menyajikan sejumlah jamu tradisional. Diantaranya cabe puyang dan beras kencur, yang biasa mereka jual sehari-hari.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Muhammad Mastur, peserta lomba jamu gendong merupakan para penjual jamu binaan Dinas Kesehatan. “Kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan penggunaan obat-obat tradisional yang ada. Agar jamu gendong dapat memberikan manfaat kepada konsumen,” katanya.

Lanjut Mastur, pembinaan terhadap jamu gendong ini dilakukan agar jamu-jamu tersebut dapat tersaji dengan standar tertentu. Mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, penyimpanan hingga penyajian. Jika sudah terstandar, maka akan dapat memberikan kontribusi kesehatan bagi Kabupaten Tulungagung.

Dalam lomba jamu gendong ini, para peserta harus mampu mempresentasikan jamu yang mereka buat di hadapan juri. Penilaian lomba meliputi komposisi jamu yang dibuat, khasiat jamu, cita rasa jamu, dan cara penyajian jamu kepada konsumen. Meski peserta lomba jamu gendong usianya boleh dibilang sudah tidak muda lagi, ternyata mereka tetap sigap dan penuh keyakinan mampu menjawab seluruh pertanyaan dari para juri.

“Penilaian lomba ini didasarkan pada beberapa poin. Diantaranya meliputi komposisi jamu yang dibuat, khasiat jamu, cita rasa jamu, dan penyajian jamu kepada konsumen,” tambah Mastur.

Setelah melakukan serangkaian penilaian dari juri, seluruh peserta dengan berbusana kebaya harus berlenggak-lenggok di depan para juri dan peserta lainnya. Yakni untuk memperagakan cara menjual jamu yang dibawanya di dalam bakul.

Tidak hanya berlenggak-lenggok genit, para peserta lomba diwajibkan menawarkan jamu sambil melantunkan tembang jawa. Tak pelak gaya para penjual jamu gendong ini menjadi hiburan tersendiri bagi rekan-rekannya.

Rahayu, salah seorang peserta lomba jamu gendong yang telah menekuni usahanya sekitar 20 tahun ini berharap, agar jamu tradisional yang merupakan warisan leluhur lebih dapat dikenal masyarakat luas.

“Kiranya pemerintah harus sering mengadakan acara yang melibatkan para penjual jamu tradisional ini. Agar generasi muda lebih mengenal produk jamu tradisional,” kata Rahayu.

Produk-produk jamu tradisional dari Tulungagung diketahui memang telah diakui keberadaannya di tengah-tengah masyarakat dan pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena dalam dua tahun terakhir, produk jamu tradisional Tulungagung juga selalu memenangkan lomba jamu tradisional se-Jatim.(ta1)

Keterangan gambar : Peserta lomba jamu gendong di depan juri.(foto : acta cahyono)

Related posts

Leave a Comment