Studi Banding Dusun Bambu PT Gudang Garam (1)

*Wujudkan Kepedulian Lingkungan hingga Upaya Dongkrak Ekonomi Masyarakat

ADAKITANEWS, Bandung, Jawa Barat – Keprihatinan terkait ketidak seimbangan lingkungan akibat banyaknya eksploitasi dan pencemaran, menggugah pemikiran PT Gudang Garam Tbk –salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia- untuk ikut memulihkan kondisi tersebut. Melalui CSR (Corporate Social Reponsibility) yang dimilikinya, PT Gudang Garam ingin mewujudkan rasa kepedulian terhadap lingkungan, terlebih jika mampu mendongkrak roda perekonomian masyarakat lokal dan mengangkat potensi wilayah.

Kabag Humas PT Gudang Garam, Iwhan Tricahyono mengatakan, salah satu upaya yang telah dilakukan PT Gudang Garam adalah dengan melakukan penanaman pohon bambu di bagian timur lereng Gunung Wilis.

Iwhan mengatakan, pada penanaman tahap pertama 13 Februari 2016 lalu, PT Gudang Garam Tbk bekerjasama dengan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri, KPH Nganjuk, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) telah ditanam sebanyak 15.600 bibit bambu di lahan seluas 100 hektare di Desa Tarokan Kabupaten Kediri.

Tanaman bambu itu tersebar di wilayah KPH Kediri yang meliputi BKPH Kediri 3.640 pohon, BKPH Pace 3.640 pohon, dan BKPH Pare 3.640 pohon, dan di BKPH Berbek Nganjuk 4.680 pohon.

Upaya penanaman yang dilakukan PT Gudang Garam tak berhenti disitu. Sukses dengan penanaman tahap pertama, program ini berlanjut pada tahap kedua yakni pada 9 Februari 2017 dengan menanam 79.498 bibit bambu di lahan seluas 500 hektare di Dusun Klepu Desa Parang Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri. Penanaman ini dilakukan bersama Perum Perhutani KPH Kediri serta LMDH setempat, dan tersebar di kawasan BPKH Kediri 43.766 pohon, BKPH Pace 30.887 pohon, BKPH Pare 4.845 pohon.

“Penanaman ini memilih jenis Bambu Petung (Dendrocalamus Asper) karena kelebihan yang dimiliki. Selain ukuran lingkar batang yang besar mencapai 20 sentimeter dengan konstruksi dinding tebal serta kokoh, Bambu Petung juga bisa tumbuh hingga ketinggian di atas 20 meter. Bambu juga merupakan tanaman konservasi dengan kemampuannya menjaga ekosistem air. Sistem perakaran bambu yang sangat rapat dan menyebar ke segala arah mampu menahan tanah dari erosi,” jelas Iwhan Tricahyono.

Selain pelestarian lingkungan, program CSR PT Gudang Garam Tbk juga berupaya membangun pertumbuhan ekonomi kreatif kerajinan bambu masyarakat lereng Gunung Wilis. Memanfaatkan tanaman bambu yang ada, masyarakat juga diberi keterampilan memproduksi kerajinan bambu hingga berdaya jual tinggi.

Kini di tahun 2019, PT Gudang Garam Tbk semakin ingin mewujudkan keinginannya membangun kembali keseimbangan alam sekaligus meningkatkan potensi destinasi wisata, khususnya di Kediri. Bersama dengan puluhan awak media, baik dari media cetak, elektronik maupun online, PT Gudang Garam Tbk kemudian menggelar studi banding ke Dusun Bambu, tepatnya di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat.(bersambung)

Keterangan gambar: Kabag Humas PT Gudang Garam Tbk, Iwhan Tricahyono saat memberikan sambutan dalam kegiatan Studi Banding di Dusun Bambu.(tim humas)

Related posts

Leave a Comment