Musim Hujan, Tak Bersahabat dengan Petani Rumput Laut di Sidoarjo

ADAKITANEWS, Sidoarjo – Datangnya musim hujan sejak beberapa pekan terakhir, ternyata tidak terlalu diharapkan oleh para petani rumput laut di Kabupaten Sidoarjo. Mereka mengeluh akibat proses pengeringan rumput laut yang sulit saat memasuki musim hujan, bahkan mempengaruhi produksi mereka hingga 50 persen.

Hal tersebut salah satunya dirasakan oleh petani rumput laut di Dusun Tegalsari Desa Upang Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo.

Mustofa, salah satu petani rumput laut asal desa setempat mengatakan, sebelumnya saat musim kemarau yang lalu petani bisa mengeringkan rumput laut hingga 400 ton dalam satu bulan. Namun memasuki musim penghujan kali ini, mereka mengaku hanya bisa mengumpulkan rumput laut banyak 150 hingga maksimal 200 ton per bulan.

“Kalau menggunakan oven otomatis ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan,” ungkap Mustofa kepada Tim Adakitanews, Senin (03/12).

Dikatakan Mustofa, dengan turunnya hasil proses pengeringan seperti ini otomatis juga mengurangi pendapatan para petani rumput laut yang ada di wilayah pesisir Sidoarjo, salah satunya kawasan Kecamatan Jabon.

Untuk harga bahan baku rumput laut mentah saat ini, lanjut Mustofa, petani biasanya mendapat harga antara Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per kilogramnya. Itu berupa rumput laut kering yang kemudian dijual ke perusahaan pengelola makanan, baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri.

Mustofa pun berharap ada solusi terkait keluhan petani ini. Sebab jika terus menerus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan semakin mempengaruhi kondisi ekonomi para petani rumput laut.(sid3)

Keterangan gambar : Para pekerja sedang mengeringkan rumput laut.(foto : andri santoso)

Related posts

Leave a Comment