5 Anak di Blitar Meninggal Dunia Akibat DB

ADAKITANEWS, Blitar – Tanda-tanda penderita Demam Berdarah (DB) saat ini semakin sulit dideteksi. Pasalnya, gejala yang timbul sudah hampir menyerupai demam biasa.

Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti mengatakan, beberapa kasus yang terjadi pada gejala DB saat ini tidak terdapat bintik-bintik merah pada kulit dan hanya mengalami panas demam. Sehingga sangat sulit membedakan antara penyakit demam atau DB.

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan, lanjut Krisna, sampai dengan pertengahan tahun 2018 di Kabupaten Blitar ada 187 orang yang dinyatakan menderita demam berdarah. Dan 5 diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

“Lima orang yang meninggal dunia ini masih berusia anak. Mereka berasal dari Kecamatan Garum satu anak dengan usia 3 tahun. Kemudian dari Selopuro ada 2 anak yang masing-masing berusia 8 dan 10 tahun, dari Kademangan satu anak dengan usia 4 tahun, dan terakhir dari Gandusari satu anak yang berusia 4 tahun,” jelas Krisna, Sabtu (04/08).

Menurutnya, penyebab utama tingginya penderita usia anak-anak yang meninggal dunia akibat demam berdarah dikarenakan keterlambatan mendapat penanganan dari tim medis. Dimana saat ini masyarakat pada umumnya masih belum peka terkait gejala demam berdarah.

“Dikarenakan gejala memang sulit dibedakan, kebanyakan masyarakat masih meremehkannya. Sehingga saat dibawa ke layanan kesehatan kondisi sudah terlanjur parah. Akhirnya tidak tertolong,” ujarnya.

Krisna menambahkan, pihaknya meminta masyarakat jika sakit demam selama tujuh hari mengalami naik turun, maka harus secepatnya dibawa ke layanan kesehatan agar segera diketahui penyebab pasti penyakit yang diderita.(fat/wir)

Keterangan gambar: Ilustrasi nyamuk aedes aegypti.

Related posts

Leave a Comment