ISMEI Dorong Pemerintah Fokus Bonus Demografi

ADAKITANEWS, Kediri – Pengurus Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah Jawa Timur, bekerjasama dengan BEM Universitas Nusantara PGRI Kediri menggelar kegiatan Jawa Timur Berdialog, dengan tema Optimalisasi Generasi Milenial untuk Pembangunan Ekonomi Jawa Timur Berkelanjutan, di hallroom Universitas Nusanatara PGRI Kediri, Senin (19/03) hingga Rabu (21/03).

Ketua Karang Taruna Kabupaten Kediri, Rahmadi Yogiantoro mengatakan, pemuda harus menjadi aktor dalam pembangunan ekonomi ke depan. Ia menyebut, pemuda nantinya harus mengambil alih persoalan perubahan bangsa.

Wakil Bupati Sumenep, H Ahmad Fauzi, SH, yang juga turut hadir dalam dialog tersebut mengatakan bahwa di era milenial seperti sekarang, pemuda harus kreatif dan inovatif agar tidak ketinggalan dengan kecanggihan teknologi yang ada. “Perubahan zaman yang sangat signifikan harus diikuti oleh pemuda sesuai dengan zamannya,” terangnya.

Sementara itu perwakilan dari ISMEI Wilayah Jawa Timur, Fahmi Ismail menyampaikan, tahun 2018 Jawa Timur sudah memasuki Bonus Demografi. Hal itu, kata Fahmi, harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Dengan banyaknya jumlah pemuda yang ada, pemerintah harus meningkatkan perhatiannya agar pemuda bisa dioptimalkan dalam pembangunan ekonomi Jawa Timur ke depan. “Tingkat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur lebih besar dalam tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga ini tidak hanya dianggap remeh oleh pemerintah namun tetap fokus pada pemerataan pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas SDM yang ada,” katanya.

Selain Ketua Karang Taruna Kabupaten Kediri dan Wakil Bupati Sumenep, dialog tersebut juga dihadiri oleh Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Kediri, Reza Darmawan, anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur,  Dr A Basuki Babussalam, SH, MH, Wakil Ketua Umum Investasi KADIN Jawa Timur, Moch Turino Junaedy. dan Wakil Ketua HIPMI Jawa Timur, Ir Andira Reoputra, Dipl, MURP.

Melalui dialog itu, ISMEI Wilayah Jawa Timur menegaskan bahwa Pemerintah Jatim harus mengevaluasi dan memperkuat pemerataan ekonomi Jawa Timur, yang dianggap sudah tidak lagi bersemangat dan menyebabkan kesenjangan daerah. Pemprov juga diminta membuat aturan baru untuk mempertegas batasan pembangunan pasar modern yang kian mengikis pasar tradisional.

Tak hanya itu, evaluasi besar-besaran terhadap seluruh penanggung jawab UMKM yang tidak berkembang dan tidak optimal, juga menjadi perhatian ISMEI Wilayah Jawa Timur untuk memaksimalkan upaya ekonomi kerakyatan.

ISMEI juga meminta, ada penegasan terhadap pengelolaan BUMDes yang lebih masif untuk pemberdayaan potensi desa, serta menolak impor beras di wilayah Jatim dan mengembangkan grand design untuk optimalisasi pengelolaan stok beras di wilayah tersebut.(kur)

Keterangan gambar: Kegiatan Jawa Timur Berdialog dengan tema Optimalisasi Generasi Milenial untuk Pembangunan Ekonomi Jawa Timur Berkelanjutan.(ist)

Related posts

Leave a Comment